Masyarakat Minta Publik Figur Ini Setop Sebarkan Info Sesat soal Galon Guna Ulang
jpnn.com, JAKARTA - Salah satu klinik kecantikan milik dr. Richard Lee digeruduk sekelompok masyarakat yang mengatasnamakan Barisan Aktivis Jakarta (Barak Nusantara).
Penyebabnya, dr. Richard Lee dinilai melakukan kampanye negatif galon guna ulang berbahaya yang telah mengkhawatirkan masyarakat.
Mereka mencurigai konten podcast dr. Richard Lee yang telah tersebar di masyarakat itu dibayar oleh pihak-pihak tertentu.
“Seorang dokter kecantikan yang passionnya seharusnya bicara soal kosmetik tidak punya kompetensi untuk berbicara mengenai makanan dan minuman. Namun kali ini, dia telah menyalahgunakan tanggung jawabnya selaku seorang dokter kecantikan dengan menyebarkan isu galon guna ulang berbahaya tanpa memiliki bukti sama sekali,” ujar Ketua Umum Barak Nusantara Ryansyah dalam orasinya saat melakukan aksi di depan klinik kecantikan milik dr. Richard di Jakarta Selatan, Jumat (6/10).
Dia juga menyuarakan kemungkinan adanya pihak-pihak tertentu yang mendanai konten podcast dr.Richard yang terkesan menakut-nakuti masyarakat dengan menyebarkan isu bahwa air minum dalam kemasan (AMDK) galon guna ulang berbahaya bagi kesehatan karena mengandung BPA.
“Kami mencurigai adanya sponsor dari produk-produk pesaing yang ingin menjatuhkan produksi AMDK guna ulang,” tukasnya.
Karenanya, dia mendesak agar KPPU (Komisi Pengawas Persaingan Usaha) segera memanggil dan memeriksa dr.Richard Lee atas kontennya terkait galon guna ulang berbahaya yang beredar di publik baru-baru ini. Menurutnya, perlu ada upaya-upaya tegas dari pemerintah dalam hal ini KPPU untuk menindak pihak-pihak maupun produsen yang melakukan kampanye-kampanye negatif termasuk melalui iklan-iklan yang jelas-jelas mendiskreditkan produk dari perusahaan lain pada industri yang sama.
“Hal ini untuk memberikan efek jera terhadap mereka. Tanpa adanya ketegasan dari Pemerintah untuk menindak kasus ini, perilaku buruk ini akan terus dilakukan. Ini yang menyebabkan kasus-kasus persaingan usaha tidak sehat di industri AMDK ini terus terjadi,” tegasnya.