Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Mata Berkaca-kaca, Bu Susi Pudjiastuti Meminta Maaf

Rabu, 01 Maret 2023 – 11:45 WIB
Mata Berkaca-kaca, Bu Susi Pudjiastuti Meminta Maaf - JPNN.COM
Susi Pudjiastuti meminta maaf kepada masyarakat Papua atas tragedi penyanderaan pilotnya oleh KKB, saat konferensi pers di Jakarta, Rabu (1/3). Foto: Kenny Kurnia Putra/JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Susi Pudjiastuti meminta maaf kepada masyarakat Papua atas tragedi penyanderaan pilot pesawat Susi Air oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya di Papua.

Dia menyebutkan peristiwa itu berdampak pada operasional Susi Air, maskapai penerbangan miliknya, yang melayani rute-rute perintis di Papua.

"Sebanyak hampir 40 persen operasional Penerbangan di Papua terhenti. Secara spesifik, sebanyak 70 persen operasional penerbangan jenis porter menjadi terhenti. Hal, ini berdampak sejumlah tempat yang selama ini dilayani penerbangan perintis aksesnya menjadi terputus," kata Susi dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (1/3).

Perempuan kelahiran 15 Januari 1965 itu menyebutkan penerbangan pesawat jenis porter bisa melakukan 30-40 penerbangan dalam sehari.

"Tentu itu mengganggu kegiatan dan suplai logistik dari masyarakat yang hidup di pegunungan," lanjut Susi dengan mata berkaca-kaca.

Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan itu mengatakan sebagai pemilik dan perintis Susi Air yang sudah melakukan penerbangan di Papua sejak 2006, saat ini tidak bisa maksimal dalam melakukan pelayanan.

"Tentu banyak penyebabnya. Satu, armada berkurang dengan dibakarnya pesawat kami, tahun lalu kami kehilangan satu sekarang satu. Kedua, kepercayaan diri di antara pilot-pilot kami tidak memungkinkan adanya penerbangan lagi di wilayah pegunungan," tuturnya.

Dia menepis rumor pilotnya, Mark Philip Mehrtens, merupakan pendukung Organisasi Papua Merdeka (OPM).

Dengan mata berkaca-kaca, bos Susi Air, Susi Pudjiastuti meminta maaf kepada masyarakat Papua. Simak kalimatnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close