Mati Tak Wajar, Makam Korban Dibongkar
Kamis, 09 Februari 2012 – 09:17 WIB
Ditemui di sela-sela otopsi, ibu kandung korban, Corrilina (44) mengatakan, sebelum anak pertamanya meninggal, ia sempat membawa dan merawatnya di RS Islam Bogor. Menurut dokter medis, luka memar yang diderita GG terbilang ganjil. “Saya ditanya, apakah anak saya punya rapor kriminal" Ya langsung saya jawab enggak. Anak saya pendiam,” tuturnya.
Corilina menambahkan, sebelum meninggal, anak pertamanya itu beberapa kali pingsan. Selain itu, korban juga muntah darah dua kali, sehingga harus berulang-ulang dilarikan ke RS Islam Bogor. "Kami dapat laporan dari orang yang melihat anak saya dipukuli pelaku," katanya.
Saat ditanya tentang kepribadian anaknya, janda dua anak itu mengatakan, almarhumah termasuk anak yang santun dan tak banyak ulah. Meninggalnya GG, kata dia, merupakan pukulan terberat dalam hidupnya. Sebab, sejak ia menjanda beberapa tahun lalu, GG adalah tulang punggung keluarga. Sejak lulus SMA dua tahun lalu, GG bekerja di PT Siantar Top guna mencukupi kebutuhan hidup keluarga, termasuk untuk membiayai sekolah adiknya, Gandi (12), yang kini masih duduk di bangku kelas enam SD.