Matsari Mendatangi Karmiadi, Membawa Celurit, Tanpa Basa-basi, Sangat Ngeri
jpnn.com, BADUNG - Pria bernama Matsari (44) ditangkap polisi karena diduga sebagai pelaku pembunuhan berencana terhadap Karmiadi yang terjadi pada Sabtu (20/3) pukul 16.00 WITA di sekitar Muding Indah, Kabupaten Badung, Bali.
Kasubag Humas Polres Badung Iptu I Ketut Oka Bawa mengatakan, aksi pembunuhan tersebut dipicu masalah asmara.
"Motifnya yang diketahui bahwa pelaku ini cemburu, karena korban yang bernama Karmiadi, ingin mengajak istri pelaku untuk berhubungan int*m," kata Iptu I Ketut Oka Bawa saat dihubungi dari Denpasar, Bali, Minggu (21/3).
Ia mengatakan bahwa kejadian ini termasuk tindak pidana pembunuhan berencana karena pelaku telah menyiapkan senjata tajam untuk membunuh korban.
Adapun barang bukti yang digunakan oleh pelaku berupa satu celurit yang telah dibuang oleh pelaku ke sungai.
Pelaku ditangkap pada Sabtu (20/3) sekitar pukul 19.00 WITA, di seputaran Muding Indah yang merupakan tempat penampungan rongsokan dan dekat dengan lokasi TKP.
"Korban dengan pelaku ini tidak saling mengenal, tetapi mereka tetangga kos. Namun, istri pelaku ini yang justru akrab dengan korban. Diduga sudah terjadi hubungan int*m antara korban dengan istri pelaku, tapi itu masih kami dalami lagi," ujarnya.
Korban dan pelaku sama-sama sudah memiliki keluarga dan tinggal di area kos yang sama.
Kata Oka, dari keterangan pelaku yang merasa cemburu, karena istrinya ingin diajak melakukan perbuatan terlarang, sehingga pelaku membawa celurit dari rumah dan sengaja membunuh korban di TKP.
"Dari keterangan saksi bernama Yasin yang saat itu berada di TKP menjelaskan sekitar pukul 15.30 WITA, ia sedang berada di dekat sungai dengan kawannya dan melihat korban memperbaiki sangkar burung. Kemudian, pelaku datang dan menebas korban dengan celurit," ungkapnya.
Pembunuhan dimulai dengan melukai kepala korban, sehingga korban tersungkur dan jatuh di sungai.
Melihat kondisi tersebut, pelaku langsung membuang celurit ke sungai.
Atas perbuatannya, pelaku dikenakan Pasal 340 KUHP dengan ancaman hukuman pidana mati atau seumur hidup atau paling lama 20 tahun. (antara/jpnn)