Mau Intoleran di Jogja? Siap-Siap Saja Dilibas Pak Kapolda
Bagi Prasta, aksi-aksi intoleran menimbulkan kesan DIY tak lagi aman dan masyarakatnya kehilangan semangat kebersamaan. Kesan itu tentu saja tidak baik bagi DIY, juga bagi Indonesia.
“Jangan sampai predikat city of tolerance ini tenggelam oleh aksi-aksi kekerasan. Polisi bersama masyarakat bahu membahu menjunjung tinggi keberagaman, tegas kepada siapa saja yang bersikap intoleran,” paparnya.
Polisi yang cukup lama berkiprah di intelijen itu sudah menyiapkan cara untuk menekan tindakan intoleransi. Bukan hanya dengan penegakan hukum, tapi juga dengan pencegahan dan pola persuasif melalui silaturahmi.
“Masyarakat kita rangkul, polisi tampil sebagai sahabat, bukan aparat. Melalui silaturahmi ini, kita bisa mengenali karakter masyarakat sekaligus memetakan isu-isu Kamtibmas yang menonjol di daerah. Salah satunya kasus-kasus intoleransi itu tadi,” tutur perwira tinggi Polri yang fasih berbahasa Jawa, Sunda dan Minang itu.(riz/dem/jpg/ara/jpnn)