Mau Pisah dari NKRI tapi Masih Pakai Aset Negara
jpnn.com - JAYAPURA - Suasana tegang sempat terjadi saat massa Komite Nasional Papua Barat (KNPB) menggelar mimbar bebas di sekitar kampus Universitas Cenderawasih, Waena, Jayapura, Papua, Senin (19/9).
Sejumlah pengendara dan pengguna jalan dibuat kesal dengan aksi yang dicap mengganggu aktivitas mereka. Ya, meski selama ini KNPB terus menyuarakan isu yang bertentangan dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), faktanya mereka masih menggunakan aset negara atau pemerintah untuk aksi mereka.
Meski berkali-kali ditolak untuk tidak menggunakan bangunan milik pemerintah karena dianggap berseberangan, namun KNPB tampaknya tak ambil peduli.
"Kami memang menerima surat dari Rektorat Uncen bahwa Uncen sendiri menolak gedung Rusunawa digunakan oleh KNPB dan meminta kami untuk melakukan tindakan yang dianggap perlu,” kata Wakapolres Jayapura Kota, Kompol Y Takamully, saat ditemui Cenderawasih Pos di depan Gapura Uncen Perumnas III, Senin (19/9) kemarin.
Meski demikian, kata Takamully, pihaknya tetap berpikir bagaimana menciptakan kondisi yang tetap aman tanpa harus dilakukan upaya represif yang akhirnya menimbulkan hal negatif yang lebih luas.
Selentingan miring terdengar dari beberapa pengendara motor yang terpaksa terhenti untuk memberi kesempatan kepada massa KNPB yang lewat menuju Rusunawa.
Ada yang menyebut bahwa dalam aksi massa terlihat oknum mahasiswa menggunakan almamater kampus Uncen yang ikut di dalamnya. “Ini bagaimana, katanya mau protes pemerintah, menyalahkan pemerintah, mau pisah dari NKRI, tapi masih belajar di Uncen dan bangga dengan almamater juga, dan menggunakan fasilitas negara. Kelihatan lucu sekali,” sindir satu pengendara motor yang langsung pergi ketika massa berlalu.
Dia sendiri heran karena selama ini KNPB selalu memprotes pemerintah namun ternyata masih membutuhkan pemerintah dengan menggunakan aset pemerintah berupa gedung Rusunawa. “Ya seharusnya kembali ke pihak Uncen agar lebih tegas,” katanya.