Mau Timbun Sembako Jelang Lebaran? Siap-Siap Saja Dibekuk Bareskrim
jpnn.com - JAKARTA - Satuan Tugas (Satgas) Pangan Bareskrim Polri akan terus memantau pelaksanaan operasi pasar daging murah di 18 pasar tradisional. Langkah tim bentukan Bareskrim yang dikenal sebagai Satgas Anti-Mafia Sembako itu sebagai tindak lanjut atas instruksi Presiden Joko Widodo untuk menekan harga daging sapi bisa dijual Rp 80 ribu setiap kilonya.
Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Brigjen Pol Agung Setya mengungkapkan, Satgas Anti-Mafia Sembako akan terus bergerak untuk memantau perkembangan harga dan kelangkaan sembako berbagai daerah. "Apabila ditemukan adanya spekulan maupun penimbun sembako supaya segera ditangkap dan ditindak sesuai aturan yang berlaku," katanya kepada wartawan di Jakarta, Senin (20/6).
Dia menegaskan bahwa selama Ramadan dan Lebaran tahun ini, Satgas Anti-Mafia Pangan akan menempatkan anggotanya di lapangan. "Babinkamtibmas akan terus berkoordinasi dengan lurah maupun kepala desa untuk ikut memonitor harga serta ketersediaan bahan pangan di masyarakat," tegasnya.
Sebelumnya Menteri Pertanian Arman Sulaiman mengatakan, pihaknya telah menggandeng 10 importir untuk pengadaan 8.110 ton daging beku guna memenuhi kebutuhan di wilayah Jabodetabek selama 15 hari ke depan.
"Jumlah daging yang disiapkan 8.110 ton itu setara dengan 47.705 ekor sapi dan tambahan sapi hidup 1.000 ekor dengan harga di bawah Rp 80 ribu per kilogram," katanya.
Ia meyakini tambahan stok dari para importir itu akan mampu menekan harga daging di pasar. Sebab, daging sapi itu akan dijual dengan harga di bawah Rp 80 ribu untuk setiap kilonya.
“Dari sepuluh perusahaan importir ada yang menjual Rp 75 ribu, Rp 77 ribu dan Rp 78 ribu per kilogram. Semuanya akan dilepas ke pasar," pungkasnya.(fat/jpnn)