Mbah Gendon Dikenal sebagai Ulama Sakti, Diyakini Masih Hidup
Kemudian rumah kedua orang tuanya tiba-tiba terdengar suara diketuk-ketuk. Karena ketakutan, pintu tetap tidak dibuka. Baru setelah mengucapkan salam dan menyebutkan namanya, ayahnya membukakan pintu.
Hal itu membuat kedua orang tuanya terkejut bercampur bahagia. Sebab anaknya yang hilang puluhan tahun akhirnya pulang.
"Namun saat pulang itu pakaian beliau (Mbah Gendon) tak lazim, yakni auratnya hanya tertutup oleh akar-akaran yang dianyam. Jenggotnya lebat dan rambutnya terurai panjang," terangnya.
Selama menghilang, Mbah Gendon tinggal di hutan dan goa ditemani sejumlah hewan. Dia hanya mengonsumsi petai cina dan bunga pohon jati.
Kedatangan Mohammad Arshal itu membuat warga setempat berbondong-bondong mendatangi rumahnya karena penasaran. Namun tiba-tiba dan tanpa sebab, Mbah Gendon malah naik ke pohon kelapa.
"Beliau tidak makan dan minum di atas pohon kelapa itu selama berbulan-bulan. Meskipun dirayu keluarga, tetap tidak bersedia turun. Hingga sekitar setahun kemudian turun tanpa ada yang meminta, dan beliau turun menaiki pelepah kelapa yang sudah kering dan meluncur ke bawah. Pelepah itupun yang digunakannya untuk duduk selama berbulan-bulan lagi. Musim hujan juga tidak menggoyahkannya. Hingga keluarga membuatkan tempat untuk berteduh," ungkapnya.
Kabar kepulangan Mohammad Arshal itu akhirnya sampai ke pengurus ponpes tempat dia menuntut ilmu agama. Sehingga pengurus ponpes beserta sejumlah santri berkunjung ke rumah orang tua Muhammad Arshal. Ketenaran Mbah Gendon tidak hanya sekitar Pekalongan saja.
Ada kisah, saat itu sekitar tahun 90-an, ada warga Malaysia itu berkunjung ke makam Mbah Gendon didampingi adiknya warga Pangkal Pinang.