Mbak Puan Ajak Pemuda Katolik Ikut Meneguhkan Kebangsaan
jpnn.com, BOGOR - Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayan Puan Maharani mengajak Pemuda Katolik sebagai bagian dari pemuda Indonesia untuk ikut berperan dalam memperteguh jiwa kebangsaan Indonesia dan Bhineka Tunggal Ika yang berlandaskan Pancasila.
"Pemuda Katolik dapat berperan serta membangun kesadaran, kemauan dan kapasitas seluruh anggota agar memiliki landasan moral dan etika dalam kehidupan bermasyarakat yang ikut memperteguh jiwa kebangsaan Indonesia dan Bhineka Tunggal Ika yang berlandasakan Pancasila," ujar Puan Maharani dalam sambutan tertulis dibacakan oleh Staf Ahli Menko PMK Bidang Sustanable Development Goals Ghafur Dharmaputra pada acara Pembukaan Rapat Pimpinan Nasional II Pemuda Katolik di Bogor, Jawa Barat, Jumat (27/10).
Acara Rapimnas ini juga dihadiri oleh Menteri ESDM Ignasius Jonan, Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto, Uskup Keuskupan Bogor Mgr. Paskalis Bruno Syukur, dan Pastor Moderator Pemuda Katolik Johanes Hariyanto, Ketua Umum Pengurus Pusat Pemuda Katolik sekaligus Bupati Landak, Karolin Margret Natasa bersama perwakilan pengurus Komisariat Daerah Pemuda Katolik dari seluruh Indonesia.
Lebih lanjut, Puan berharap agar Pemuda Katolik bersama elemen pemuda lainnya bergotong royong dalam membangun Indonesia sebagai rumah bersama. Indonesia, kata Puan, merupakan anugerah Tuhan yang terindah karena tidak ada satu bangsa pun di dunia ini yang mempunyai sifat keberagaman seperti Indonesia dengan 714 suku bangsa yang memiliki 1.000 bahasa yang berbeda.
"Agama-agama besar di dunia terdapat di Indonesia, yakni Islam, Katolik, Kristen, Budha, Hindu dan lain sebagainya. Semua ajaran agama ini selalu mempunyai nilai-nilai universal yang mengandung kebajikan di dalamnya. Karena itu, dalam konteks kehidupan berbangsa bernegara, marilah kita lebih mencari titik temu dan persamaan-persamaan nilai universal agama yang ada daripada mencari perbedaan-perbedaan," imbuh dia.
Dalam konteks pembangunan nasional, Puan menganjurkan tiga hal konkret kepada Pemuda Katolik. Pertama, kata dia, Pemuda Katolik bisa melakukan kemitraan dalam pembangunan desa. Menurut dia, saat ini pembangunan desa sedang menggeliat dan sangat membutuhkan pendampingan keahlian.
"Kedua, ikut dalam mensosialisasikan dan mengedukasi masyarakat dengan pola hidup sehat. Kualitas sumber daya manusia Indonesia sangat ditentukan oleh pola hidup sehat sejak 1000 hari pertama kehidupan," terang dia.
Ketiga, lanjut Puan, Indonesia akan menjadi tuan rumah Asian Games 2018, setelah tahun 1962 Indonesia pernah menjadi tuan rumah. Saat penyelenggaraan Asian Games 2018, kata dia akan sangat banyak diperlukan Liaisan Officer atau LO.