Mbak Puan Canangkan Germas Hidup Sehat Sadar Pangan Aman
jpnn.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani mengingatkan pentingnya gotong royong untuk mewujudkan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat Sadar Pangan Aman (Germas Sapa), program yang dicanangkan di Tugu Api, Taman Mini Indonesia Indah, Kamis (23/11).
Mbak Puan mengatakan, dengan gotong royong, masyarakat sadar pangan akan terwujud. "Apa yang kita lakukan adalah hal-hal yang berkaitan dengan upaya promotif prefentif, dari hulu sampai hilir atau hilir ke hulu, dan itu hanya bisa dilakukan secara bersama," katanya.
Bu Menko mengapresiasi Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang telah menginisiasi Germas Sapa sebagai bentuk komitmen pemerintah dalam meningkatkan kesadaran akan pangan aman guna meningkatkan derajat masyarakat hidup sehat.
Menurut Puan, keberhasilan dari Germas Sapa selain dilakukan oleh kementerian dan lembaga melalui kampanye yang telah dilaksanakan, juga memerlukan inisiatif dari masyarakat untuk mensukseskan gerakan ini. Saat ini perkembangan produk industri pangan olahan mengalami peningkatan yang pesat dan menjanjikan.
Namun, perkembangan pasar produk olahan tersebut tidak diikuti dengan jaminan aspek keamanan pangan karena sering kali lebih mementingkan aspek keuntungan. Karena itu, Menko PMK berpesan agar jajanan atau makanan yang dijual di pinggiran jalan juga mengutamakan aspek kesehatan.
"Bagaimana caranya supaya makanan tersebut tetap enak namun tetap sehat. Ini yang paling penting. Karena kalau mereka dilarang berjualan artinya kita menghentikan penghasilan mereka. Tentu itu tidak menyelesaikan masalah," tutur Puan.
Menurutnya, yang terpenting dari Germas Sapa adalah edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat. Puan mendorong BPOM untuk selalu melakukan sosialisasi dan edukasi secara lebih luas dan intensif.
Menko PMK menyebutkan bahwa dalam waktu dekat pemerintah akan mensosialisasikan gerakan masyarakat 'Isi Piringku'. Gerakan tersebut merupakan gerakan makan makanan yang sehat, seimbang, dan bergizi. Gerakan ini akan disosialisasikan melalui sekolah-sekolah dan masyarakat tentunya sesuai dengan kearifan lokal yang ada di daerahnya masing-masing. "Misal kalau daerah yang makan ubi, ya silakan makan ubi, jika nasi ya makan nasi," tutur Puan.