Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Mbak Tutut Janji Terus Majukan Program Transmigrasi dari Zaman Pak Harto

Rabu, 13 Maret 2019 – 21:39 WIB
Mbak Tutut Janji Terus Majukan Program Transmigrasi dari Zaman Pak Harto - JPNN.COM
Mbak Tutut menyambangi Prabowo di kediamannya. Foto: Istimewa for JPNN.com

BACA JUGA : Mbak Tutut Bertemu Prabowo di Lereng Bukit Hambalang

Program transmigrasi yang digagas Presiden Soeharto tidak hanya meningkatkan taraf hidup, tapi juga menggencarkan pembangunan luar Pulau Jawa.

Termasuk juga menyeimbangkan sebaran penduduk, pemerataan pembangunan, memperkukuh persatuan dan kesatuan bangsa, dan memperkuat ketahanan nasional terutama transmigran perbatasan.

Dia mengatakan, selama itu Presiden Soeharto senantiasa memberikan perhatian serius terhadap kehidupan transmigran dengan membangun sarana pendidikan di desa-desa transmigran, dan akses bagi anak-anak transmigran untuk menempuh pendidikan tinggi.

Ini terlihat dari banyaknya anak-anak transmigran gelombang pertama yang menyelesaikan pendidikan tinggi di kota besar, dan berkarier di berbagai bidang profesi.

BACA JUGA : Mbak Tutut Ingat Pesan Pak Harto

Pada tahun 2004 anak-anak transmigran membentuk PATRI sebagai wadah pemikiran, pandangan, pembinaan, dan pengembangan sumber daya manusia, mitra pemerintah dalam pembangunan bidang ketransmigrasian.

"Kami anak anak transmigran benar-benar merasakan manfaat transmigrasi, meski pada awalnya tentu harus melalui proses berakit-rakit ke hulu, berenang ke tepian," kata Ketua Umum PATRI Sugiarto Sumas. Menurut Sugiarto, kini rata-rata keuarga anak-anak transmigran hidup berkecukupan. "Ada yang berkarier di militer dan mencapai bintang dua, ada yang jadi guru besar dan bekerja di banyak sektor," kata dia.

Meneruskan kerja besar sang ayah, Mbak Tutut terus membina PATRI dan memberikan pemikiran tentang apa yang harus dilakukan desa-desa transmigran menghadapi persoalan saat ini.

“Ada banyak tantangan bangsa, yakni kesenjangan kaya-miskin, kesenjangan antar-wilayah, masalah kedaulatan pangan, masalah pemenuhan energi ramah lingkungan dan masalah air layak konsumsi, yang para transmigran bisa bersama-sama berperan menghadapinya,” kata Mbak Tutut.

Mbak Tutut ingin meneruskan kerja besar Presiden Soeharto dalam menjalankan program transmigrasi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News