Media Sebut Assad Diserang
jpnn.com - DAMASKUS – Hari Raya Idul Fitri tidak lantas meredam suhu politik Syria. Serangan dan aksi kekerasan tetap mewarnai perayaan hari besar umat muslim tersebut kemarin (8/8). Bahkan, iring-iringan kendaraan Presiden Bashar al-Assad yang hendak menunaikan salat Id pun tak luput dari sasaran.
Namun, pemerintah langsung membantah berita soal serangan terhadap rombongan presiden. Menteri Informasi Omran al-Zohbi menyebut bahwa pemberitaan media itu menyesatkan. ”Semua itu tidak benar. Presiden (Assad) mengendarai sendiri mobilnya menuju masjid. Dia tiba di masjid dengan selamat. Dia salat dan kemudian menyalami jamaah masjid tersebut,” urainya dalam siaran televisi pemerintah.
Untuk menegaskan bantahan itu, stasiun televisi pemerintah lantas menayangkan gambar Assad yang sedang menunaikan salat di barisan terdepan. Dalam tayangan tersebut, presiden 47 tahun itu terlihat santai. Dia juga banyak mengumbar senyum kepada jamaah lain yang berada satu barisan dengannya. Kemarin dia juga bersalaman dengan para pejabat yang hadir di masjid tersebut.
Imam Masjid Anas bin Malik, Ahmed al-Jazairi, memanjatkan doa bagi Assad di akhir khotbahnya kemarin. ”Ya Tuhan, berikanlah kesuksesan bagi Presiden Assad, demi kebaikan negeri ini,” tandasnya di akhir ibadah seperti dilansir Agence France-Presse. Doa Jazairi itu lantas diamini seluruh jamaah yang hadir di salah satu masjid di ibu kota tersebut.
Sebelumnya sejumlah media Syria, termasuk stasiun televisi kabel Al-Arabiya, melaporkan bahwa iring-iringan kendaraan Assad menjadi sasaran tembakan roket. ”Rombongan menjadi target serangan saat menuju Masjid Anas bin Malik di Kota Damaskus,” terang stasiun televisi yang bermarkas di Arab Saudi tersebut. Tapi, media itu tidak menyebutkan soal korban maupun pelaku serangan.
Syrian Observatory for Human Rights (SOHR) tidak bisa mengonfirmasikan laporan Al-Arabiya tersebut. ”Tapi, memang ada tembakan mortir pagi tadi (kemarin) di kawasan Malki, Provinsi Damaskus. Tidak jauh dari masjid yang menjadi lokasi salat Id rombongan presiden,” terang organisasi HAM yang selalu memantau perkembangan konflik Syria tersebut.
Terpisah, kantor berita SANA melaporkan razia yang dilakukan pasukan pemerintah di padang gurun kawasan timur laut Damaskus. Razia yang berlangsung sejak Rabu (7/8) itu menewaskan lebih dari 60 orang. Sebagian besar di antaranya adalah aktivis oposisi yang oleh rezim Assad diklaim sebagai teroris. SANA menyebut mereka yang tewas itu sebagai militan Al Qaeda.
Kemarin stasiun televisi pemerintah menayangkan kondisi Gurun Adra yang menjadi lokasi bentrokan pasukan Syria dengan oposisi. Mayat-mayat bersimbah darah tergeletak di gurun. Sejumlah senjata otomatis juga terlihat di sekitar mayat-mayat itu. Bahkan, ada juga masker antigas di lokasi tersebut. ”Para pemberontak berhasil dilumpuhkan saat hendak menyerang pangkalan militer di dekat Damaskus,” terangnya.