Megawati Dinilai Menjunjung Tinggi Demokrasi dan Tidak Nepotisme saat Memilih Capres
Pembina DGP Victor Edi Simanjuntak mengaku aneh terhadap sikap Presiden Joko Widodo (Jokowi). Karena, sebagai orang Jawa kenapa tega menyakiti hati orang, dalam hal ini PDIP.
Bahkan Jokowi pernah mengatakan filosofi Jawa ada tiga yang diungkapkan, yaitu pertama jangan suka menjatuhkan orang, kedua jika bergerak cepat tidak boleh mendahului. Ketiga, jangan menggurui.
"Pak Jokowi itu didikan langsung Ibu Megawati. Pak Jokowi itu sangat menguasai ideologi Bung Karno. Dia juga dibesarkan oleh PDIP dua kali sebagai Wali Kota, Gubernur DKI Jakarta dan dua kali presiden. Anaknya Gibran menjadi Wali Kota Solo, mantunya Bobby jadi Wali Kota Medan," paparnya.
Sebagai negara sejati, lanjut Victor, Jokowi mesti paham betul bahwa 1998 itu melakukan reformasi karena pemerintahan Orde Baru telah melakukan penyimpangan terhadap demokrasi.
"Jadi kekuasaan itu seharusnya diraih dengan demokrasi yang benar. Jadi penyimpangan demokrasi itu tidak akan dilakukan oleh Pak Jokowi," terangnya lagi.
Victor juga melihat proses Mahkamah Konstitusi (MK) juga aneh. Bahkan menurut para ahli itu tidak benar, menyimpang. Tetapi itu dianggap oleh pihak lain termasuk Jokowi, bahwa putusan itu kehendak hakim.
Gagasan Gardunisasi Diapresiasi
Perwakilan rumah aspirasi Ganjar Pranowo Presiden 2024/2024 Tatang Tamam mengapresiasi dukungan dan gagasan DGP.
Misalnya terkait pendekatan ke masyarakat berupa Gardunisasi. Ditambahkannya, hal tersebut sejalan dengan program Canvassing Day atau Blusukan yang bakal ditingkatkan mulai 5 November di DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten.