Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Megawati Sepertinya Happy Jika Gerindra Masuk Gerbong Jokowi

Rabu, 24 Juli 2019 – 11:37 WIB
Megawati Sepertinya Happy Jika Gerindra Masuk Gerbong Jokowi - JPNN.COM
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri di Istana Negara Jakarta, Selasa (21/5). Foto: M Fathra Nazrul/JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Analis politik Pangi Syarwi Chaniago menilai Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri senang-senang saja jika Gerindra bergabung ke gerbong Presiden Joko Widodo alias Jokowi.

Menurut direktur eksekutif Voxpol Center Research and Consulting ini, sodok Presiden kelima RI itu juga menjadi kunci untuk membuka pintu bagi Gerindra pascapertemuan pendahuluan antara Jokowi dengan Prabowo Subianto.

"Saya mencermati dan membaca nampaknya Megawati happy saja masuknya Gerindra ke Gerbong Jokowi," ucap Pangi di Jakarta, Rabu (24/7).

Lebih jauh, pengamat asal Sumatera Barat ini memandang masuknya Prabowo ke gerbong Jokowi, diperlukan untuk mengimbangi dominasi sejumlah tokoh di lingkaran suami Iriana itu.

BACA JUGA: Gerindra Jangan Terlalu Berharap Kursi Ketua MPR, nih Omongan Pramono Anung

"Dalam rangka mengimbangi dan mengurangi pengaruh di inner circle Jokowi selama ini, seperti Surya Paloh, Luhut Binsar Panjaitan, dan Wiranto yang cukup mendominasi," tutur analis yang akrab disapa Ipang ini.

Oleh karena itu, Ipang mengajak publik ikut mengamati bahasa tubuh kedua tokoh tersebut. Termasuk lokasi pertemuan menurutnya menjadi penting agar suasana bisa lebih cair.

"Soal sinyal atau kode bahasa tubuh bahwa Megawati merestui sebetulnya bisa saja dari konteks komunikasi verbal nanti, dan pesan politik yang mereka sampaikan apakah dengan bahasa sindiran atau blak-blakan apa adanya," tandas Ipang.(fat/jpnn)

Soal sinyal atau kode bahasa tubuh bahwa Megawati merestui sebetulnya bisa saja dari konteks komunikasi verbal nanti, dan pesan politik yang mereka sampaikan apakah dengan bahasa sindiran.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News