Melejit, Harga Emas Menemukan Dukungannya
jpnn.com, JAKARTA - Harga emas kembali menguat pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB).
Kenaikan logam kuning memperpanjang keuntungan sesi sebelumnya dan mencatat kenaikan mingguan terbesar dalam 30 bulan.
Emas menguat karena USD terus melemah setelah data inflasi AS menunjukkan tanda-tanda pendinginan.
Harga emas telah meroket sejak Kamis (10/11) karena inflasi AS mencatat pembacaan tahunan paling lambat dalam sembilan bulan, meningkatkan spekulasi bahwa Federal Reserve akan mundur dari kenaikan suku bunga agresif yang telah dilakukan sejak Maret. Akhirnya, mengirim USD jatuh.
USD turun tajam pada Jumat (11/11), karena tanda-tanda perbaikan inflasi AS mendorong selera investor terhadap aset-aset berisiko. Indeks USD yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, jatuh 1,76 persen menjadi 106,2950, ??menyusul penurunan 2,12 persen di sesi sebelumnya.
Indeks USD jatuh ke level terendah lebih dari dua bulan pada Jumat (11/11), dan merosot 4,1 persen untuk minggu ini, terbesar sejak penurunan mingguan 4,8 persen pada Maret 2020.
Analis di platform perdagangan daring OANDA, Craig Erlam, memperkirakan emas akan mencapai USD 1.800 setidaknya setelah melewati resistensi di antara USD 1.770 dan USD 1.780.
"Bullish emas telah menunggu minggu ini untuk waktu yang lama, seminggu (atau lebih) di mana Fed mengisyaratkan potensi perlambatan kenaikan suku bunga dan data IHK menunjukkan penurunan yang signifikan dan berbasis luas," kata Erlam.