Melihat Nasib Pegawai PSSI Setelah Disanksi FIFA dan Dibekukan Negara
Melihat kesibukan kantor, Suhri mengakui tak lagi sama dengan saat masih aktif dan belum disanksi.
"Kalau ramai tetap ramai, tapi ramai sama wartawan. Kalau yang biasa datang pengurus, kayaknya nggak kaya dulu. Tapi kalau yang kerja, masih kelihatan seliweran," tuturnya lantas tertawa.
Pegawai yang kulitnya sudah tampak berkeriput disana-sini itu, mengakui belum ada instruksi untuk mengubah jam kerja. Meski sudah satu bulan lebih pasca pembekuan, pegawai PSSI tetap beraktifitas normal.
Dia berharap, untuk pegawai tetap seperti ini kondisinya, tak terpengaruh apapun yang terjadi dengan pengurus. Menurut Suhri, kondisi ini juga terjadi saat beberapa kali pergantian kekuasaan terjadi.
"Dari dulu memang kalau pengurus ganti, yang jadi pegawai seperti saya dan juga yang mgurusi di dalam, tetap nggak ada ganti-ganti. Posisinya aman," ucap lelaki yang sudah bekerja di PSSI sejak era Ketum PSSI Agum Gumelar, dari 1999- 2003.
Hal yang sama juga diutarakan oleh Sain Abdul Azis. Pegawai yang biasa mengurusi bagian dapur PSSI ini menyebut kegiatannya di hari aktif tetap seperti biasa. Namun, dia mengakui ada pengurus yang biasanya datang setiap hari, kini tidak.
Dia bisa tahu karena setiap hari dialah yang membuat minuman untuk pengurus-pengurus PSSI tersebut.
"Sekarang belum ada omongan apa-apa. Semuanya masih normal. Mudah-mudahan ya nggak ada apa-apa. Mau Lebaran ini," katanya, Jumat (3/7) lalu.