Melorot Karena Sewot
jpnn.com - Saham Tesla tiba-tiba jatuh lima persen. Dalam satu hari. Kemarin.
Aneh. Nilai kejatuhan itu mencapai sekitar Rp 7 triliun.
Tidak ada yang tahu kenapa boss Tesla, Elon Musk, begitu sewot hari itu. Yang justru menjadi penyebab jatuhnya harga saham yang mengejutkan tersebut.
Baru kali ini Elon Musk begitu sewot. Terbaca oleh publik. Oleh para pembeli saham. Yang selama ini begitu fanatik pada Elon Musk. Bahkan di saat Tesla terus merugi. Tiap tahun.
Bahkan mencapai puncaknya triwulan pertama tahun ini: rugi hampir Rp 10 triliun. Tepatnya USD 785 juta. Dua kali lipat dari kerugian triwulan pertama tahun lalu.
Kesewotan seorang CEO ternyata begitu mahal harganya. Bukan harga saham saja yang jatuh. Masa depan perusahaan dipertanyakan. Bahkan ada analis yang garang: jangan-jangan ini pertanda akan bankrut.
Sudah tertanam dalam benak publik: seorang CEO itu harus murah senyum, cerdas, tenang, tidak mudah terpancing isu, raut mukanya tidak mudah terbaca, pandai berkelit, sangat jarang menampakkan kejengkelan –apalagi marah, trampil dalam dialog dan pintar dalam mengemukakan gagasan. Dan entah apalagi. Sejenis itu.
Tapi Elon Musk begitu emosi hari itu. Saat dilakukan telekonferensi dengan para investor itu. Dengan para analis pasar modal itu.