Memaknai Arti Cinta dan Penyesalan di Film Suzhou River
jpnn.com, JAKARTA - Salah satu mahakarya sineas Lou Ye, Suzhou River menampilkan performa memikat Jio Hongsheng dan Zhou Xun dengan ikatan emosi yang intim.
Film dibuka dengan suasana Sungai Suzhou di Tiongkok, yang menjadi saksi beragam peristiwa, dari penemuan mayat hingga warga yang mengadu nasib demi menyambung hidup.
Seorang videographer (Hua Zhongkai) yang direkrut bos tempat hiburan, Happy Tarvern, untuk mempromosikan gadis duyung bernama Meimei (Zhou Xun) agar pengunjung makin ramai, justru jatuh hati.
Keduanya menjalin kisah cinta. Meimei suatu hari bertanya, andai kelak dia menghilang, akankah videografer mencarinya dengan gigih seperti Mardar (Jio Hongsheng)?
Mardar adalah pengirim barang yang jatuh cinta pada Moudan (Zhou Xun). Suatu hari, kedua partnernya yakni Lao B (Yao Anlian) dan Xiao Hong (Nai An) merencanakan kejahatan dengan melibatkan Moudan sebagai umpan dan meminta tebusan 45 ribu Yuan.
Mengetahui nyawanya hanya dihargai 45 ribu Yuan, Moudan naik pitam lalu terjun dari jembatan sungai. Mardar yang syok ikut terjun mencari tubuh Moudan namun, tidak ketemu.
Suzhou River memberikan makna bagi penontonnya akan arti cinta, kehilangan, dan penyesalan.
Film ini melewati proses remastered dan bisa dinikmati dengan kualitas gambar yang lebih nyaman.