Membangun Republik Entrepreneur 2025
jpnn.com - CIBUBUR-Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Sabtu lalu buka-buka password untuk membangun negeri kepada ribuan pelajar di Bumi Perkemahan Cibubur. Pada 2025, negeri ini harus sudah menjadi Republik Entrepreneur. “Karena itu, sejak 2011 ini harus sudah mulai mempersiapkan generasi wirausaha yang tangguh,” ucap Hatta. Banyak pengamat menuturkan, bahwa pada 2025 itu, Indonesia akan menjadi The Big Ten. Sepuluh besar yang menguasai perekonomian dunia. Kuncinya justru bertumpu pada pendidikan, ilmu pengetahuan dan teknologi sejak saat ini. “Inilah arti penting dan strategis dari Jambore Kewirausahaan Pelajar Nasional II di Cibubur,” ungkap Ketua Umum DPP PAN ini. Menurutnya, anak muda yang memiliki jiwa entrepreneur harus mandiri dalam keadaan apa pun. Jangan pernah tergantung pada apapun selama masih mampu menyelesaikan persoalan sendiri. Entrepreneur atau wirausaha bukan berarti berdagang dalam arti sempit. Melainkan tercermin dalam cara berpikir, sikap dan tindakan sehari-hari.
“Entrepreneur inilah penopang dan tulang punggung percepatan pembangunan bangsa,” katanya. “Kalau mereka bisa, Anda juga pasti bisa. Kalau negara lain bisa, bangsa ini pasti bisa,” sebut Hatta sambil memotivasi generasi muda untuk berani mengambil risiko. Menurutnya, entrepreneur itu bukan kumpulan orang-orang pengecut, melainkan orangorang pemberani. Orang yang berani mengambil risiko, dengan menghitung risiko dan memprediksi dengan baik. “Jadilah orang-orang yang berani mengambil risiko. Seorang entrepreneur yang sukses telah mengumpulkan kisah jatuh bangun usahanya. Kalau cepat menyerah, Anda akan kehilangan banyak peluang,” lanjutnya.
Hatta berpesan agar selalu siap bersaing. Karena persaingan adalah takdir manusia, bahkan sejak masih berbentuk sperma. Kepemimpinan harus dikembangkan, karena tidak mungkin bisa menggerakkan organisasi tanpa kepemimpinan. “Kepemimpinan adalah kemampuan kita mengerakkan orang mencapai satu tujuan yang besar,” kata Hatta. Dia juga mengingatkan, tetap harus diasah rasa kesetiakawanan. Karena tidak ada orang yang berhasil di dunia ini tanpa solidaritas maupun setia kawan bersama sahabatnya. Saat ini, begitu banyak orang sakit yang kehilangan rasa kesetiakawanan, naluri manusia untuk melindungi sesamanya. “Anda jangan menjadi orang yang gampang menyerah.
Jadilah manusia berilmu pengetahuan dan berteknologi. Tapi tetaplah idealis. Karena idealisme itu adalah spirit. Manakala kita kehilangan idealisme, kita menjadi orang yang mati sebelum ajal tiba,” kata pria berambut perak ini. Lima hal yang menurut Hatta perlu dikantungi oleh pelajar yang menjadi penentu masa depan. Yakni, kecepatan, kompleksitas, resiko, kemampuan beradaptasi, dan tidak boleh mengalami shock ketika dikejutkan oleh sesuatu yang terjadi di luar logika berpikir. “Pahamilah kelima penentu masa depan itu, sehingga Anda bisa menyongsong masa depan lebih baik,” ujar Hatta. (dri/don)