Membedah Sepak Terjang Jurgen Klopp Bawa Liverpool Juara Liga Inggris
Contoh kemitraan efektif Klopp-Krawietz terlihat ketika keduanya berbalas pesan selama Piala Dunia 2018 di Rusia.
Mereka berdua mempelajari pengaruh besar set-piece, baik saat bertahan maupun menyerang.
Bebuah keputusan pun dibuat untuk lebih inovatif, terutama karena Liverpool kini memiliki senjata mematikan di barisan belakang, yakni si tinggi Virgil van Dijk dan tukang pos alias si pengirim umpan adalah Trent Alexander-Arnold.
Fakta kemudian membuktikan semua itu.
Pada musim 2017-2018, Liverpool mencetak 13 gol dan sekaligus kebobolan 12 dari bola mati atau set-piece.
Tetapi setelah fokus diubah dan inovasi diciptakan setelah Piala Dunia itu, mereka berubah produktif dan sekaligus sulit sekali dibobol.
Angkanya adalah 29 gol dan hanya kebobolan delapan gol pada musim berikutnya, dari set-piece.
Perhatian tercerahkan terhadap detail semacam itu semakin tajam saja, setelah pelatih berdedikasi tinggi asal Denmark, Thomas Gronnemark bergabung dalam tim pelatih usai Piala Dunia di Rusia, sebagai throw-in coach.