Membongkar Kelemahan Irak saat 2 Kali Kalah & Perkiraan Formasi Timnas U-23 Indonesia
Walau sama-sama menggunakan 4-2-3-1, lini pertahanan Thailand lebih tangguh ketimbang Irak, sementara unit serangnya lebih klinis dari pada Irak. Dalam beberapa hal, Thailand mirip dengan Indonesia.
Jika formasi Thailand itu yang ditiru, maka Rafael Struick menjadi ujung tombak tunggal di depan seorang penyerang kedua yang berdiri paralel dengan Marselino di sayap kiri dan Witan Sulaeman di sayap kanan, sedangkan Nathan Tjoe-A-On dan Ivar Jenner menjadi jangkar di tengah.
Namun, cara Jepang mengalahkan Irak dalam partai semifinal tak kalah menggoda, bahkan mungkin lebih sesuai untuk Indonesia.
Jepang memasang formasi 4-4-2 ketika mengalahkan Irak. Formasi ini membuat pertahanan menjadi kuat di seluruh lini, selain menciptakan keseimbangan dan perlindungan dari tekanan lawan baik, mulai dari tengah maupun di daerah pertahanan.
Formasi ini juga menghadirkan keseimbangan sehingga tim bisa cepat bertransisi, khususnya ketika harus melancarkan serangan balik.
Jika ini yang dipilih Shin Tae-yong, maka Struick bisa diduetkan dengan Ramadhan Sananta sebagai ujung tombak kembar di belakang empat gelandang; Nathan dan Ivar di tengah, dan Marselino-Witan di sayap.
Tentu saja ini cuma hitung-hitungan di atas kertas.
Shin Tae-yong alias STY pastinya jauh lebih tahu formula apa yang harus disuntikkan kepada skuadnya, apalagi pemain-pemainnya kini sudah berpengalaman banyak dalam menghadapi berbagai tim kuat dengan corak bermain berbeda-beda.