Memori Penjual Jamu Rieke
Kamis, 20 Mei 2010 – 06:13 WIB
Rieke bercerita bahwa dirinya dulu berjualan jamu mengayuh sepeda berkeliling pada pagi hari di tempat tinggalnya di kawasan Garut, Jawa Barat. Jamu tradisional produksi ibunya itu disimpan dalam beberapa botol dan ditempatkan di keranjang yang kemudian diikatkan di boncengan sepedanya. ”Lumayan lama, sejak SD sampai SMP, bahkan sampai SMA juga,” ungkap perempuan kelahiran Garut, 9 Januari 1974, itu.
Bisa jadi, kata Rieke, gara gara jualan jamu itu lah dirinya bisa sampai ke DPR karena uang untuk biaya sekolah akhirnya bisa terpenuhi. Sayang, Rieke lupa berapa omset rata rata per harinya. ”Saya sepakat jamu ini memang menghidupi banyak orang. Saya sepakat jamu tradisional kita harus mendapat perlindungan dari pemerintah karena banyaknya jamu impor. Bicara jamu ini bicara nasionalisme,” tegas ibu satu anak itu. (gen)