Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Memperkuat Jati Diri Bangsa dengan Bersatu Padu Hadapi Pandemi

Sabtu, 10 Juli 2021 – 11:33 WIB
Memperkuat Jati Diri Bangsa dengan Bersatu Padu Hadapi Pandemi - JPNN.COM
Ilustrasi: Kemenkominfo

Salah satu driver ojol, Bagyo, mengaku hanya bisa pasrah ketika antrean dibubarkan dan sebagian orderan dibatalkan oleh pihak resto. Dia mengambil risiko dalam antrean demi menafkahi keluarganya.

Demi menghidupi keluarga, Bagyo dan banyak driver ojol lainnya menempuh bahaya terpapar virus Covid-19. Kisah mereka merisak dunia maya.

Para pemesan makanan yang juga penggemar boyband asal Korea Selatan itu tersentuh hatinya. BTS ARMY Indonesia membalas kegigihan para driver ojol dengan menggalang dana melalui platform donasi online.

Simpati dan dukungan berdatangan pula dari masyarakat luas hingga terkumpul dana sekitar Rp 262 juta. Dana yang terkumpul lantas disalurkan secara merata kepada para driver melalui sistem internal platform pemesanan ojol itu.

Balas jasa tak berhenti pada donasi uang. Masyarakat tergerak untuk berbuat lebih bagi para mitra pengemudi ojek online. Paket makanan, sembako, hingga layanan tes antigen gratis disediakan bagi driver ojol.

Tampaknya kebaikan-kebaikan bersama semacam itu terus bergulir di tengah pandemi. Kolektivisme mengakar kuat menjadi ciri jati diri bangsa Indonesia, bersama-sama menghadapi terjangan Covid-19 yang merusak kehidupan berbangsa dan bernegara.

Pancasila Sebagai Jati Diri Bangsa
Masyarakat terdiri dari individu-individu yang pada dasarnya memiliki akal sehat dan hati nurani. Pun sebagai bangsa, masyarakat Indonesia memiliki pedoman hidup berbangsa dan bernegara. Aksi gotong royong kebaikan seperti pada dua kisah di atas boleh jadi adalah buah dari upaya internalisasi nilai-nilai kebangsaan dan kenegaraan selama puluhan tahun, yaitu Pancasila.

Perjalanan Pancasila dapat ditelusuri jejaknya dari peristiwa pengasingan terhadap Koesno Sosrodiharjo atau lebih dikenal sebagai Soekarno (Bung Karno). Pemerintah kolonial Hindia Belanda mengasingkannya di Pulau Ende selama kurun waktu tahun 1934-1938.

Maraknya aksi gotong royong pada masa pandemi Covid-19 merupakan cerminan internalisasi nilai-nilai kebangsaan dan kenegaraan selama puluhan tahun, yaitu Pancasila.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA
X Close