Memprihatinkan, Sudah 6 Bulan Pegawai di Kabupaten Ini Tidak Terima Beras
“Penyaluran beras selalu saja terlambat dengan alasan yang tidak pasti. Apakah karena Perum Bulog yang di Merauke atau PD Irian Bakti atau alasan apa. Yang jelas memasuki perayaan Natal dan Tahun Baru, sudah harus sampai di Asmat dan diterima pegawai,” tutur Elisa.
Dia berjanji akan mengambil langkah-langkah untuk memperbaiki penyaluran beras pegawai. Dirinya akan meninjau kembali pemotongan beras pada Januari 2017. Pihaknya akan menghentikan sementara pemotongan tunjangan beras pegawai sampai ada standar operasional prosedur dan kepastian pegawai menerima jatah beras setiap bulan.
“Jangan hanya tunjangan dipotong cepat tetapi penyaluran sampai berbulan-bulan tidak dilaksnakan. Januari 2017 akan kami hentikan sementara dan bisa saja kami ambil opsi tunjangan beras diberikan dalam bentuk uang tunai sehingga pegawai bisa lebih mandiri menghidupkan rumah tangganya,” pungkasnya.
Terpisah, Kasi Pelayanan Publik Bulog Merauke Arzul Tallamma yang dikonfirmasi terkait keterlambatan pendistribusian beras pegawai di Asmat mengatakan, penyaluran beras pegawai di Kabupaten Asmat merupakan tugas dan tanggung jawab dari PD Irian Bhakti. “Kami Bulog hanya menyiapkan berasnya,” kata Arzul.
Arzul mengaku tidak mengetahui apa yang menjadi persoalan di tubuh PD Irian Bhakti khususnya yang ada di Kabupaten Merauke, sehingga pengiriman jatah beras ke Kabupaten Asmat terhambat. Pihaknya sudah mengirimkan surat ke PD Irian Bhakti untuk segera mengirimkan jatah beras pegawai yang ada di gudag Bulog.
“Beras yang tidak terkirim tersebut juga membuat gudang jadi penuh. Seharusnya gudang yang ada bisa digunakan untuk menampung pengadaan baru namun karena tidak terkirim sehingga pengadaan baru harus dititip atau menyewa gudang lain,” tuturnya. (ulo/nat/adk/jpnn)