Menaker Ida Ingatkan Perusahaan Tentang Pentingnya K3
Menaker berharap agar K3 tidak dianggap sebagai penghambat investasi melainkan menjaga investasi. Sebab pelaksanaan K3 menyangkut nyawa dan kesehatan manusia serta keberlangsungan perusahaan. Jadi Menaker berharap K3 menjadi prioritas dan budaya, bukan karena tuntutan Undang-Undang.
Menaker Ida juga berharap Pertamina RU V sebagai bagian perusahaan BUMN yang memiliki potensi bahaya tinggi, ikut mendorong dan memotivasi perusahaan lain di sekitarnya agar pelaksanaan K3 sapat berjalan secara efisien dan efektif.
"Saya harap semua pihak di Pertamina Balikpapan melakukan upaya konkrit pelaksanaan K3, dengan lompatan inovasi dan Pertamina diharapkan menjadi bagian penting mensupport bagaimana peningkatan produktivitas tenaga kerja," katanya
Dalam kunker ke Pertamina Balikpapan, Menaker Ida didampingi Anggota Komisi IX DPR RI Anggi Ermani; Plt. Dirjen Binwasnaker & K3 Iswandi Hari; Direktur PNK3 Razmahadi dan Staf Ahli Gubernur Kaltim Bidang Reformasi Birokrasi dan Keuangan Daerah HM Yadi Robyan Noor.
Kepada Direktur SDM Pertamina Koeshartanto; VP Projek HSSE Dit. Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia Sahadi; GM Refinery Unit V Balikpapan Mulyono dan jajarannya, Menaker Ida menjelaskan kunjungannya ke Pertamina Balikpapan untuk melihat secara langsung praktek pelaksanaan K3. Menaker Ida menyempatkan meninjau gedung pelayanan kesehatan (site clinic) Pertamina.
"Kita ambil perusahaan yang high risk (resiko tinggi) sehingga kita semua merasa nyaman, tenang, perlindungannya dapat dilakukan secara baik dan mudah-mudahan produktivitas kita meningkat," katanya.
Sementara itu, Koeshartanto mengatakan pihaknya melalui divisi HSSE sudah meningkat menjadi budaya. Jadi perilaku pegawai Pertamina telah menampatkan safety sebagai mandatory atau keharusan, tetap harus dikedepankan.
"Jangan sampai satu centimeter atau satu inch pun kita lengah karenanya. Karena kelengahan ini akan berimplikasi terhadap kinerja pegawai," katanya.(ikl/jpnn)