Menaker Sebut Pandemi Covid-19 Jadi Tantangan dalam Melaksanakan HRM
“Tanpa program inovatif dan sesuai dengan perkembangan terbaru, kualitas dan kompetensi SDM perusahaan akan mandeg, sehingga pada akhirnya dapat menurunkan produktivitas dan daya saing perusahaan," ujar Ida Fauziyah.
Menaker menegaskan transformasi di masa pandemi ini, selain pola kerja dan jenis pekerjaan yang berubah, profil, dan skill tenaga kerja yang dibutuhkan di masa depan juga berubah.
Hal ini tentu menuntut inovasi dan adaptasi strategi pengembangan SDM bagi semua pihak, mulai dari pemerintah hingga dunia usaha.
“Karena kunci dari resilience (ketahanan) dan daya saing di tingkat global adalah kualitas dan kapabilitas SDM yang mumpuni," kata Ida Fauziyah.
Menaker pun kembali mengingatkan perusahaan agar terus mengikuti peraturan dan imbauan pemerintah baik di tingkat pusat maupun daerah, termasuk dalam hal penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat saat ini jangan dijadikan alasan untuk melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
Di masa PPKM Darurat ini, diharapkan tidak dimanfaatkan untuk memperburuk atau menambah masalah ketenagakerjaan.
“Meski saya benar-benar tahu, ini sesuatu yang tidak gampang, sesuatu yang sulit. Tetapi saya berharap kiranya perusahaan-perusahaan tidak melakukan PHK dalam kondisi PPKM darurat ini. Semua pihak harus mengupayakan agar dalam situasi ini tidak terjadi pemutusan hubungan kerja antara pengusaha dengan pekerja/buruh," kata Ida Fauziyah.
Dalam kesempatan ini, Menaker Ida Fauziyah juga memberikan apresiasi atas penghargaan yang diterima oleh beberapa perusahaan HR peraih Human Capital on Resilence Award 2021.