Menanti Kejutan di Sektor Putri
jpnn.com - GUANGZHOU - Dari lima nomor yang dipertandingkan, tim bulutangkis Indonesia sektor putri menjadi sorotan tajam. Sebab, hingga kini, sector putri memang menjadi yang paling miskin prestasi di Kejuaraan Dunia. Nomor tunggal putri hanya bisa mengoleksi dua gelar juara dunia.
Masing-masing lewat Verawaty Wiharjo pada tahun 1980 dan Susi Susanti pada 1993 silam. Artinya, pecinta bulutangkis Indonesia sudah puasa gelar juara selama 20 tahun di nomor tunggal putri.
Hal yang leih parah malah terjadi di ganda putri. Hingga kini, belum ada satupun wakil Indonesia yang berhasil melaju ke tangga juara. Sektor ganda putri disebut sebagai yang paling miskin prestasi di kejuaraan dunia.
Nah, menghadapi Kejuaraan Dunia di Guangzhou, Tiongkok 5-11 Agustus mendatang, sektor putri kembali mendapatkan sorotan tajam. Mereka digadang-gadang bisa memupus rantai buruk yang sudah terjadi selama bertahun-tahun.
Indonesia mengirimkan empat wakil di tunggal putri. Melihat kualitas, Lindaweni Fanetri menjadi yang paling difavoritkan melangkah jauh. Sepanjang 2013, Linda menunjukkan prestasi cukup bagus. Di antaranya ialah mengalahkan peringkat dua dunia, Wang Yihan dan peraih perunggu Olimpiade 2012, Saina Nehwal.
“Kami harapkan pemain-pemain tunggal putri bisa bertanding lebih baik dari penampilan sebelumnya. Kalau bisa buat kejutan dengan menumbangkan pemain top. Kami optimistis. namun tetap harus realistis,” terang Liang Chiu Sia, pelatih kepala tunggal putri Pelatnas. (jos/jpnn)