Menatap Rencana Indonesia Menjadi Pusat Manufaktur Kendaraan Listrik Asia
Ambisi Indonesia menjadi pusat manufaktur kendaraan listrik
Saat ABC Indonesia mengunjungi pabrik sepeda motor dan skuter di pinggiran kota Jakarta, lantai pabrik dipenuhi aktivitas para pekerja yang merakit kendaraan listrik.
Kendaraan listrik roda dua Selis sangat populer di Jakarta karena adanya subsidi pemerintah, ungkap Imam Subari, manajer pemasaran perusahaan.
Kendaraan listrik yang dibuat secara lokal harus menggunakan bahan-bahan dari dalam negerinya, jelasnya, sambil menambahkan jika nikel dalam baterai kendaraan listrik yang digunakan adalah komponen utama buatan Indonesia.
Pemerintah Indonesia memanfaatkan cadangan nikel yang melimpah dan menyalurkannya ke dalam rantai manufaktur kendaraan listrik, termasuk pusat-pusat produksi baterai, dengan pabrik pertama mulai memproduksinya tahun ini.
Nikel adalah bahan utama dalam baterai lithium-ion yang digunakan di beberapa kendaraan listrik.
Pada bulan November 2023, Indonesia dan Australia menandatangani perjanjian untuk "meningkatkan kerja sama yang saling menguntungkan" di bidang manufaktur baterai dan pemrosesan mineral penting, seiring upaya Indonesia untuk mengurangi ketergantungannya pada Tiongkok.
Untuk produksi dan tingkat penggunaan kendaraan listrik, Tiongkok saat ini memimpin dunia, menurut Badan Energi Internasional.
Indonesia memiliki rencana ambisius untuk memproduksi sekitar 600.000 kendaraan listrik pada tahun 2030, atau lebih dari 100 kali lipat jumlah penjualan di Indonesia di paruh pertama tahun 2023 lalu.