Mencairkan Pasang Surut Diplomasi dengan Budaya
Kamis, 05 Agustus 2010 – 09:32 WIB
Pasang surut hubungan diplomatik Indonesia-Australia memang sulit dihindarkan. Politik dalam negeri mereka, persaingan partai Buruh dan partai Liberal, tekanan internasional, pengaruh kekuatan regional sampai urusan Timor Leste, cukup membuat gelombang itu bergerak dinamis. DON KARDONO, Canberra
DI masyarakat Australia sendiri ada dua asumsi besar mereka dalam memandang dirinya. Pertama, mereka menyebut negerinya itu sebagai Bangsa Barat yang berdomisili di Timur. Kedua, menganggap sebagai bangsa Timur, yang tentu harus bertetangga dengan kawasan terdekat. Inilah yang sering membuat hal yang kecil menjadi besar, dan hal-hal besar menjadi sangat kecil.
Aktivis-aktivis Timor Leste dan OPM, yang aktif bergerak memanfaatkan liberalitas dan kebebasan berekspresi di Sydney dan Melbourne juga menciptakan suasana yang rapuh. Hubungan diplomatik itu gampang goyah. Karena itu, misi kebudayaan melalui musik dan tari seperti show Gangsadewa dan tarian Citra Nusantara ini bisa menjadi membuka jendela hati. Universalitas budaya jauh lebih bermakna daripada sekadar kepentingan jangka pendek.
Pasang surut hubungan diplomatik Indonesia-Australia memang sulit dihindarkan. Politik dalam negeri mereka, persaingan partai Buruh dan partai Liberal,
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News
BERITA LAINNYA
- Features
Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
Kamis, 19 September 2024 – 17:47 WIB - Features
AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
Jumat, 13 September 2024 – 16:16 WIB - Features
Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
Rabu, 28 Agustus 2024 – 10:35 WIB - Features
Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408
Minggu, 18 Agustus 2024 – 16:24 WIB
BERITA TERPOPULER
- Hukum
Viral Pria di Surabaya Suruh Siswa Sujud dan Menggonggong, Ini Analisis Reza Indragiri
Kamis, 14 November 2024 – 11:45 WIB - Humaniora
Honorer K2 Mengabdi 32 Tahun Gagal Ikut Tes PPPK 2024, Presiden Tolonglah
Kamis, 14 November 2024 – 15:57 WIB - Pendidikan
Ini Kata Bahlil soal Gelar Doktornya di SKSG UI
Kamis, 14 November 2024 – 11:18 WIB - Kriminal
Kronologi Pria Manggarai Ditemukan Tewas di Benoa, Terungkap Berkat Orang Pintar
Kamis, 14 November 2024 – 11:43 WIB - Pilkada
Elektabilitas Pramono-Rano Karno Tinggi di Semua Wilayah Jakarta
Kamis, 14 November 2024 – 11:07 WIB