Mendaftar Kepolisian Hanya Bermodal Ijazah SMK dan Pengalaman Ikut Pramuka
“Karena kemampuan kami memang seperti ini, mau bagaimana lagi. Masih beruntung, kami ada rumah, sehingga bisa untuk berteduh, beristirahat, atau bercengkerama bapak dan adik-adik. Bayangkan kalau tidak ada rumah sama sekali,” ujarnya polos.
Kondisi yang dialami Bripda Taufik memang membuat orang lain miris. Sebab, “kemiskinan” seorang anggota polisi masih terjadi di saat berkembangnya isu dugaan gratifikasi yang menyeret nama calon Kapolri terpilih, Komjen Pol Budi Gunawan dan beberapa petinggi Polri yang sebelumnya pernah terjerat kasus hukum. Hal yang tentunya kontras dengan kehidupan Bripda Taufik.
Namun, tidak ada yang salah dalam kehidupan sehari-hari Bripda Taufik. Toh dia menjadi polisi juga baru berjalan setahun. Dan itu bisa membuka mata dan telinga kita sebagai warga negara Indonesia, masih banyak warga masyarakat yang hidup jauh dari layak.
Seperti yang dialami Bripda Taufik ini, berarti dia hidup “susah” sejak dirinya sebelum menjadi anggota kepolisian. Bripda Taufik bisa sebagai contoh dari sekian ribu anggota Polri yang hidup sederhana. Masa dinasnya masih bisa dibilang seumur jagung, sehingga wajar jika ia belum bisa memberikan yang terbaik untuk ayah dan tiga adiknya, teman sehari-hari di rumahnya.
“Siapa yang tak mau hidup serba kecukupan? Kami pun ingin itu. Tapi juga mau bilang apa, kami harus bisa menjalani kehidupan ini,” tuturnya.
Kini Bripda Taufik sudah menjadi anggota Polri. Ia pun menggantungkan cita-citanya yang tinggi. Ia optimistis bahwa kelak bersama keluarganya akan hidup lebih baik dari sekarang.
“Kami tetap optimitis, karena kalau sebelumnya pendapatan kami tidak tetap, kini saya sudah punya gaji. Sehingga bisa diatur keuangannya,” ungkapnya.
Dia juga berjanji, sebagai seorang polisi akan menjalankan tugas sebaik-baiknya. “Tidak ada aji mumpung bagi keluarga kami. Saya tetap akan menjadi anggota polisi yang profesional, siap menjalankan tugas sebagaimana mestinya,” katanya.
Bripda Taufik memang merupakan pribadi yang memiliki kemauan tinggi. Sejak orang tuanya bercerai dua tahun lalu, ia memilih tinggal bersama bapak dan ketiga adiknya. Rumah yang dulunya ditempati satu keluarga yang utuh, dijual ibunya untuk membeli rumah baru.