Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Mendagri: 99 Persen Kebutuhan Masyarakat Masih Impor

Senin, 19 Desember 2016 – 14:46 WIB
Mendagri: 99 Persen Kebutuhan Masyarakat Masih Impor - JPNN.COM
Mendagri Tjahjo Kumolo. Foto: Humas Kemendagri/dok.JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo menegaskan, Pancasila dan NKRI merupakan harga mati bagi seluruh rakyat Indonesia.

Sayangnya setelah 71 tahun Indonesia merdeka, hal tersebut kembali diperdebatkan. Sehingga tidak heran jika kemudian muncul berbagai dialog yang membahas terkait kebhinekaan.

Antara lain seperti yang digelar Universitas Negeri Jakarta yang mengangkat thema "Merangkai Indonesia dalam Kebhinekaan", Senin (19/12).

"Yang namanya Pancasila, kebhinekaan, NKRI, adalah harga mati. Tapi kenapa sekarang diperdebatkan? Antara lain (karena,red) isu sandang. Kemudian isu papan, belum bisa dimiliki oleh seluruh rakyat," ujar Tjahjo di hadapan mahasiswa UNJ.

Selain sandang dan papan, isu pangan menurut mantan Sekjen DPP PDI Perjuangan ini juga patut dicermati. Pasalnya, mayoritas produk-produk kebutuhan masyarakat, masih diimpor dari negara lain.

"Jadi hampir 99 persen (kebutuhan masyarakat, red) mulai garam sampai jagung, masih dari negara lain," ucap Tjahjo.

Menghadapi kondisi yang ada, pemerintah kata mantan anggota DPR ini, terus berupaya melakukan berbagai upaya penanganan. Demi meminimalisir ketimpangan sosial, kemiskinan dan pengangguran yang membelenggu masyarakat.

"Pemerintah dengan nawacita, berusaha menjabarkan pembangunan yang tepat. Setidaknya permasalahan ini bisa diselesaikan dengan baik, mengurangi ketimpangan sosial, kemiskinan, dan pengangguran," pungkas Tjahjo.(gir/jpnn)

JAKARTA - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo menegaskan, Pancasila dan NKRI merupakan harga mati bagi seluruh rakyat Indonesia. Sayangnya

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA
X Close