Menebus Dosa, Bermalam di Penyabungan
Jumat, 16 September 2011 – 12:21 WIB
Persoalan lain yang kecil-kecil akan diatasi sendiri oleh para pimpinan ranting. Tidak ada lagi krisis listrik di sini. Daftar tunggu juga sudah habis. Mati lampu juga sudah jarang. Maka, pada sisa malam itu, di sebuah hotel yang tidak berbintang, kami bisa tidur nyenyak di Penyabungan.?
Saya heran melihat Kota Penyabungan ini: mengapa sampai pukul 23.00 masih banyak toko yang buka. Kota masih terang benderang. Sayangnya, saya tidak berhasil mendapat jawabnya. Pukul 05.00, ketika Penyabungan masih gelap, kami sudah harus berangkat ke Padang Sidempuan, Sarulla, dan ke Siborong-borong.
Dari semua titik itu, tentu Sarulla yang paling menggiurkan: ada proyek geothermal 330 MW yang macet sangat lama di situ. Ini sungguh menantang. Proyek ini sudah lebih 10 tahun tidak jalan. Persoalannya pun sangat ruwet. Padahal, wilayah sekitar sangat membutuhkannya. Padahal, lahannya sudah siap. Padahal, potensi panas buminya sudah nyata. Padahal, yang diperlukan tinggal keputusan.