Menegangkan, Detik Demi Detik Kedatangan Pasukan Sekutu (2)
Senin, 12 November 2018 – 10:31 WIB
''Lalu, di mana prajurit kita?" tulis Wiwiek Widayat dalam memoarnya. Mereka ada. Dalam jarak 1 kilometer. Namun, ketiadaan pemimpin membuat mereka mundur. Sosok dr Moestopo sangat dicari.
Moestopo akhirnya bisa ditemui di markasnya. Dia langsung turun dari tangga hendak masuk ke mobilnya. Pedang berada di tangan kirinya, sedangkan pistol di genggaman tangan kanannya. Wiwiek berupaya memberi tahu bahwa tentara Inggris sudah mendarat. Namun, Moestopo berteriak kepadanya. "Mengapa tidak kau tembak, mata-mata!" bentaknya dengan mengarahkan pistol kepada Wiwiek.
Di dekat gerbang, Moestopo menghentikan mobilnya. Dia meminta seluruh kendaraan tidak boleh masuk atau keluar dari markas. Termasuk rombongan wartawan yang berkantor di ujung selatan Jalan Tujungan itu. Kantor yang dulu mereka tempati kini jadi Monumen Pers Perjuangan.