Menegangkan! Pak Jokowi Tolak Pakai Rompi Antipeluru
jpnn.com, JAKARTA - Kisah perjalanan Presiden Joko Widodo atau Pak Jokowi saat kunjungan kerja ke Afghanistan diwarnai banyak cerita menegangkan. Itu karena di negara yang dipimpin Presiden Mohammad Ashraf Ghani, kelompok Taliban kembali aktif melancarkan serangan.
Nah, Sekretaris Kabinet Pramono Anung pun menceritakan kembali perjalanan Pak Jokowi selama di Kabul, ibu kota Afghanistan, saat ditemui wartawan di kompleks Istana Negara Jakarta, Rabu (31/1).
Selain soal Jokowi menjadi imam, Pram -sapaan Pramono juga berkisah mengenai bagaimana sebenarnya pengamanan yang disiapkan untuk Presiden RI kedua setelah Soekarno yang berkunjung ke negara itu.
"Saya selalu berkonsultasi dengan presiden karena memang di Afghanistan sedang terjadi peledakan yang bertubi-tubi. Selama satu minggu itu bahkan sebelum Presiden Jokowi mendarat pada pagi hari ada serangan di akademi militer yang membawa korban beberapa orang," ungkap Pram.
Dalam rangkaian kunjungan Jokowi ke lima negara itu, lanjut Pram, dia selalalu melaporkan kepada Pak Jokowi mengenai kondisi dan laporan intelijen soal kondisi di Afghanistan.
Namun demikian mantan gubernur DKI Jakarta itu tetap bersikukuh datang ke sana. "Presiden menyampaikan bahwa saya akan berkunjung ke Afghanistan dengan kondisi apa pun. Dan untuk itu tentunya kami tetap memberikan informasi dan beliau sudah memutuskan, beliau hanya menyampaikan, sudahlah, bismillah saya akan berkunjung ke Afghanistan," tutur Pram menirukan tekad Jokowi.
Intinya kunjungan tersebut sudah terjadi dan Jokowi berada di Kabul sekitar enam jam. Pramono juga mengungkap pengamanan yang diberikan pemerintah Afghanistan pada suami Iriana itu dan rombongan.
Salah satunya mobil lapis baja yang batal digunakan. "Semua rombongan dan Presiden tidak jadi menggunakan kendaraan lapis baja. Presiden tetap menggunakan kendaraan yang disediakan oleh pemerintah Afghanistan. Dalam hal ini mobil Mercy yang tentunya antipeluru," jelasnya.