Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Menegangkan, Perburuan Induk Buaya Berakhir Dramatis

Jumat, 02 September 2016 – 09:25 WIB
Menegangkan, Perburuan Induk Buaya Berakhir Dramatis - JPNN.COM
Ilustrasi. Foto: pixabay

jpnn.com - SORONG - Ketakutan warga Kampung Gisim Darat, Distrik Kalamono, Sorong, Papua Barat untuk sementara hilang. Satu dari enam makhluk yang meneror mereka selama ini berhasil dibasmi.

Ya, tamat sudah riwayat seekor buaya berukuran panjang empat meter yang sedang menanti mangsa di Kali Klasafet, tepat di samping base camp karyawan Sawiat Endrison Inti Persada. Dua bulan menunggu mangsa, buaya berukuran besar itu akhirnya tewas di tangan warga Kampung Gisim Darat, Kamis (1/9) pukul 01.00 WIT.

Warga yang melihat adanya buaya berukuran raksasa memutuskan untuk menangkapnya beramai-ramai. Selanjutnya membunuh buaya yang sedang menunggu mangsa di pinggir kali, yang saat itu airnya sedang surut. Keputusan itu dilakukan, sebelum adanya korban nyawa akibat diterkam buaya.

Warga dibantu karyawan Sawiat Endrison Inti Persada menangkap induk buaya yang sempat menggegerkan warga sejak dua bulan terakhir. Sebelum ditangkap, di lokasi itu sempat berembus kabar jika ada enam ekor buaya yang terlihat oleh warga di kali Klasafet. Satu ekor yang merupakan induk berukuran besar, sedangkan lima lainnya berukuran kecil.

Salah satu karyawan Sawiat Endrison Inti Persada  Awaludin mengatakan, buaya raksasa itu pertama kali dilihat warga usai banjir yang menerjang wilayah Klamono. Saat air surut, enam ekor buaya terlihat menepi dan berkumpul di pinggir kali. 

Warga yang sedang berada di lokasi terkejut melihat adanya buaya yang sedang mengincar mangsa itu. kabar itu pun menyebar dengan cepat dan didengar oleh warga lainnya. Warga sempat ketakutan untuk mendekati kali. Terutama melarang anak-anak bermain di kali.

Ia menduga, buaya berasal dari muara yang tak jauh dari lokasi tersebut. Saat banjir menerjang, buaya hanyut terbawa arus sungai yang deras. “Jadi pas banjir surut di kali sudah ada buaya sekitar enam ekor, yang lima ekor ukuran kecil tapi yang satu itu besar sekali,” kata Awal pada Radar Sorong, Kamis (1/9).

Ketakutan warga cukup beralasan, meski tidak setiap saat buaya berada di pinggir kali mencari mangsa. Namun, saat air surut buaya sering terlihat menepi, memperlihatkan mulut beringasnya dengan gigi tajam yang siap mengunyah mangsa. Sering memperlihatkan diri, buaya membuat warga dan para karyawan ketakutan. 

SORONG - Ketakutan warga Kampung Gisim Darat, Distrik Kalamono, Sorong, Papua Barat untuk sementara hilang. Satu dari enam makhluk yang meneror mereka

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close