Menelusuri Sisa-Sisa Kejayaan Lan Fang, 'Republik' Pertama di Indonesia (2)
Air Kolam di Kelenteng Dulu Berkhasiat, Kini Tak TerawatJumat, 17 Agustus 2012 – 00:01 WIB
Sejarawan Tionghoa Kalbar Xaverius Fuad Asali memaklumi minimnya informasi yang diketahui penjaga kelenteng. Menurut dia, bisa jadi mereka adalah pendatang baru, sehingga kurang mengetahui sosok pendiri Lan Fang. "Sejak peristiwa Mangkuk Merah 1967, sulit untuk menjelaskan siapa Lo Fang Pak," katanya.
Peristiwa yang dia maksud adalah sentimen anti-Tionghoa di Kalbar semasa awal kekuasaan Orde Baru. Hidup dalam ketakutan itulah yang memiliki andil dalam menjawab kenapa informasi tentang pengembara Suku Hakka tersebut hilang. Sebab, setelah peristiwa itu, segala sesuatu yang berbau Tionghoa dan kebudayaannya ditutup rapat.
Orang-orang tidak bisa lagi menceritakan siapa Lo Fang Pak dengan gamblang. Meski jelas, keberadaannya bersama kongsi-kongsi besar lain semacam Thaikong memiliki andil dalam perkembangan Kalbar. Karena itu, seusai era Presiden Gus Dur, warga Tionghoa baru berani lebih terang menunjukkan eksistensinya.