Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Mengapa Militer Tiongkok dan India Gontok-gontokan Pakai Batu, Bukan Senjata Api?

Kamis, 18 Juni 2020 – 22:24 WIB
Mengapa Militer Tiongkok dan India Gontok-gontokan Pakai Batu, Bukan Senjata Api? - JPNN.COM

India dan Pakistan sudah berulang kali terlibat konflik berkenaan dengan Kashmir.

Namun terakhir Tiongkok dan India terlibat konflik di wilayah ini adalah sekitar 60 tahun lalu yang diakhiri dengan gencatan senjata di tahun 1962.

Tidak ada batas jelas yang disepakati oleh kedua negara di sepanjang pegunungan Himalaya tersebut, hanya ada kesepakatan tidak mengikat mengenai perbatasan sepanjang 3.380 km yang dikenal dengan nama 'Line of Actual Control' (LAC).

Pembicaraan kedua negara selama 30 tahun gagal mencapai kesepakatan mengenai garis perbatasan, malah timbul rasa saling curiga yang kadang menyebabkan bentrokan.

Associate Profesor Jian Zhang, pakar kebijakan Tiongkok di UNSW Canberra mengatakan kepada ABC bahwa konflik tersebut "sudah mencapai tahap serius".

Mengapa menggunakan batu, bukannya senjata?

Mengapa Militer Tiongkok dan India Gontok-gontokan Pakai Batu, Bukan Senjata Api? Photo: Tiongkok mendesak India menarik tentaranya dari kawasan Himalaya yang dipersengketakan sebelum pembicaraan bisa dilakukan mengenai batas kedua negara. (AP, file photo)

 

Tahun 1996, India dan Tiongkok menandatangani perjanjian damai LAC, yang menyebutkan "kedua belah pihak tidak akan menggunakan kekuatan miiliter" dalam konflik perbatasan.

Sesuai dengan kesepakatan, para pakar mengatakan tentara dari kedua negara kemudian menggunakan senjata lain termasuk tangan, batu, kayu yang dipasang paku atau kawat berduri.

Di kawasan pegunungan Himalaya hari Selasa lalu, dua negara dengan penduduk terbesar di dunia saat ini, yakni China dan India terlibat konflik dengan tentara mereka saling menyerang menggunakan batu

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News