Mengatasi Obesitas dengan Jamu, Amankah?
jpnn.com - Memiliki berat badan berlebih, apalagi hingga obesitas, bisa sangat merepotkan. Bukan hanya persoalan susah mencari ukuran baju yang pas dengan tren terkini di pusat perbelanjaan, termasuk juga gerak tubuh terbatas dan adanya ancaman penyakit akibat berlebihnya berat badan itu sendiri.
Ada banyak cara yang bisa ditempuh untuk menurunkan berat badan. Mulai dari program diet ketat, rajin nge-gym, sedot lemak atau penggunaan teknologi mutakhir lainnya, atau bisa juga dengan cara lebih tradisional seperti dengan minum jamu.
Entah karena rekomendasi teman yang katanya ampuh, melihat banyaknya testimoni di media sosial, klaim tradisional, atau tergiur saat melihat iklan membuat banyak orang penasaran untuk melangsingkan tubuh dengan jamu. Apalagi jika beragam upaya penurunan berat badan telah dicoba tapi belum juga menunjukkan hasil.
Pertanyaannya, apakah konsumsi jamu untuk mengatasi obesitas atau kelebihan badan aman untuk peminumnya?
Minum jamu pelangsing, aman atau tidak, ya?
Menurut dr. Dyan Mega Inderawati dari KlikDokter, mengonsumsi jamu memang tidak dilarang dalam dunia kesehatan. Akan tetapi, tak jarang jamu yang beredar di pasaran tidak menuliskan bahan yang digunakan atau bahan tambahan lainnya secara lengkap. Padahal, ada satu bahan tambahan yang terkadang ditambahkan ke dalam jamu, yaitu steroid.
Zat tersebut merupakan bahan aktif yang dipakai dalam dunia pengobatan untuk mengatasi peradangan pada penyakit tertentu. Dosis dan jenisnya pun bermacam-macam, begitu pula dengan resep yang sangat bergantung dari penyakit dan kondisi individu.
Maka, apabila dikonsumsi sembarangan, hal ini bisa memicu terjadinya nyeri lambung, tulang keropos, peningkatan risiko katarak, hingga penambahan berat badan! Jangan sampai niat hati ingin menurunkan berat badan dengan jamu, tetapi yang didapat justru sebaliknya karena adanya kandungan steroid di dalamnya.