Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Mengatasi Sakit Perut Saat Flu

Selasa, 09 April 2019 – 19:24 WIB
Mengatasi Sakit Perut Saat Flu - JPNN.COM
Sakit perut atau diare. ILUSTRASI. Foto: Laman India Times

jpnn.com - Mengonsumsi makanan hangat ketika gejala flu melanda memang bisa meredakan gejala tersebut. Tapi, bila makanan hangat yang Anda konsumsi adalah sup-sup super pedas dan asam atau makanan lain yang memicu naiknya asam lambung seperti kol, cokelat, ataupun kopi, perut justru malah akan bereaksi.

Selain makanan dan minuman tersebut, kebanyakan mengonsumsi obat antinyeri seperti ibuprofen dan diklofenak melebihi dosis yang dianjurkan juga dapat mengiritasi dinding lambung.

Saat nyeri otot muncul akibat flu, mengonsumsi obat antinyeri memang dianjurkan. Namun, bila diminum secara terus-menerus dan berlebihan, maka hal itu justru merugikan sistem pencernaan Anda.

Maka dari itu, dr. Alvin menyarankan Anda untuk mengonsumsi obat antidemam dan antinyeri yang lebih aman, yaitu parasetamol, dengan catatan tidak boleh dikonsumsi lebih dari 3 hari berturut-turut.

“Bila gejala sakit tidak membaik dan pengobatan mandiri tidak mampu meredakan gejala selama 2-3 hari, sebaiknya langsung periksakan diri ke dokter. Apalagi bila penderitanya sudah susah makan, lemas, dan kesadarannya mulai menurun.” dr. Alvin menegaskan.

Kesimpulannya, sakit perut saat flu memang bisa terjadi dan hal itu bisa disebabkan oleh efek infeksi virus yang sedang menyerang tubuh.

Tetapi, bisa jadi sakit perut juga bukan disebabkan oleh infeksi virus, melainkan dispepsia. Sehingga, dalam hal ini, Anda mengalami dua penyakit sekaligus, yakni flu akibat infeksi virus dan dispepsia akibat beberapa faktor.

Selain itu, cermati juga letak nyeri yang sedang Anda rasakan di perut. Sebab, bila sakit perut hanya terasa di bagian-bagian tertentu, menurut dr. Alvin bisa jadi itu merupakan gejala penyakit yang lebih parah.

Bila gejala sakit perut tidak membaik dan pengobatan mandiri tidak mampu meredakan gejala selama 2-3 hari, sebaiknya langsung periksakan diri ke dokter.

Sumber klIkdokter

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News