Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Mengenal dan Memahami Anak Indigo

Sabtu, 11 Oktober 2014 – 00:43 WIB
Mengenal dan Memahami Anak Indigo - JPNN.COM
Foto ilustrasi diperagakan Novi Dian Safitri, M. Arya Wijaya (Dite Surendra/Jawa Pos)

Tujuh warna itu adalah merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu. ’’Indigo adalah nama lain nila. Merupakan perpindahan dari biru ke ungu. Letaknya di atas kepala. Spesifiknya lebih menuju ke Tuhan. Karena tidak terlihat, biasanya orang awam tidak percaya,’’ papar perempuan yang kerap disapa Tari tersebut.

Dia menuturkan, indigo sejati biasanya bijaksana, peka, dan bisa tahu permasalahan orang lain. Namun, di sisi lain, mereka sangat toleran, sayang akan binatang, dan empatinya sangat kuat.

Drs Subandi MA PhD, dosen Psikologi Universitas Gadjah Mada Jogjakarta, menerangkan indigo dari perspektif psikologi. Indigo merupakan representasi cakra mata ketiga, yaitu pusat energi aktivitas psikis yang terbuka lebar. Mereka dipercaya memiliki warna aura nila, ungu, atau biru. ’’Warna itu corak aura, bukan karakteristik psikologi,’’ tuturnya.

Pemeriksaan indigo bisa dilakukan melalui foto aura, pemeriksaan sidik jari, EEG, atau DNA. Istilah indigo baru ditemukan pada 80-an. Hingga saat ini, belum banyak penelitian yang menerangkan indigo secara ilmiah. ’’Masih disebut pseudoscience. Konsepnya belum diterima secara umum,’’ tambahnya.

Menurut alumnus Adelaide University, Australia, itu, anak indigo memiliki beberapa karakteristik. Salah satunya, memiliki rasa keningratan dan sangat kreatif. Mereka juga memiliki kemauan yang kuat, mengandalkan intuisi, serta memiliki ingatan yang kuat. Rasa bosan dan tidak suka pada rutinitas itu terkadang membuatnya frustrasi. ’’Mereka jadi dianggap tidak disiplin dan merusak sistem yang sudah ada,’’ kata Subandi.

Tari menambahkan, orang tua seharusnya tidak takut dengan keadaan anak indigo. Anak-anak itu hanya perlu dipahami. ’’Seperti kata Kahlil Gibran, anakmu bukan anakmu. Karena tiap anak punya misi di dunia ini, mereka hanya perlu dibantu untuk menyelesaikannya,’’ ujar Tari.

Dia melanjutkan, orang tua perlu melihat bakat anak tersebut. Biasanya mereka lebih condong ke seni. Bisa seni lukis atau musik. ’’Bila perlu, orang tua mencari komunitas orang tua indigo. Sebab, mereka akan lebih mudah memahami jika sama-sama mempunyai anak indigo,’’ ungkapnya. (cik/c5/nda)

Anak tergolong ber-IQ tinggi, kreatif, bijaksana, biasa memberikan wejangan kepada orang tua, dan mampu melihat makhluk astral. Bisa jadi, buah hati

Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News