Mengenal Kilang Minyak Pertamina RU VI Balongan yang Hangus Terbakar
Sejalan dengan tuntutan bisnis ke depan, Pertamina terus mengembangkan potensi bisnis yang dimiliki Kilang Balongan.
Pertamina penerapan teknologi baru, pengembangan produk-produk unggulan baru, serta penerapan standar internasional dalam sistem manajemen mutu dengan tetap berbasis pada komitmen ramah lingkungan.
Seperti diketahui, perseroan saat ini sedang mengembangkan Kilang Balongan melalui tiga fase. Pertama, peningkatan kapasitas dari semula 125 million barel steam per day (MBSD) menjadi 150 MBSD, termasuk meningkatkan kapasitas produksi nafta yang merupakan bahan baku komponen bensin oktan tinggi dari 5,29 MBSD menjadi 11,6 MBSD.
Selanjutnya, fase kedua adalah aktivitas produksi mulai berlangsung pada 2022 mendang. Adapun fase ketiga terkait pengembangan komplek kilang terintegrasi petrokimia yang diproyeksikan rampung pada 2026.
Pada penggarapan proyek ini, Pertamina menggandeng dua perusahaan energi asing, yakni China Petroleum Corporation (CPC) dan perusahaan minyak asal Abu Dhabi ADNOC. (antara/jpnn)