Mengenal Konsep Bisnis Social Enterprise di Masa Pandemi Covid-19
jpnn.com, JAKARTA - Iklim kewirausahaan di dunia bahkan Indonesia mulai mengalami pergeseran. Sebelumnya istilah entrepreneur atau wirausaha begitu terkenal di kalangan masyarakat.
Saat ini, istilah entrepreneur mulai tergantikan dengan istilah wirausaha sosial atau social enterprise.
Sudah ada sekitar 100 negara yang telah mengadopsi konsep social enterprise ini dengan 303 kebijakan dan instrumen yang sudah dihasilkan secara global.
Hal tersebut juga lantas membuat Bank DBS Indonesia yang fokus dalam menciptakan lingkungan dan bisnis yang berkelanjutan, untuk bergerak bersama wirausaha sosial di lima tahun terakhir.
Lantas, apa sebenarnya yang dimaksud dengan social enterprise? Istilah yang juga dikenal dengan wirausaha sosial ini merupakan kewirausahaan yang menggabungkan konsep dasar bisnis yaitu mencari keuntungan dengan tujuan atau kewajiban tambahan yaitu membantu lingkungan sosial.
Dalam hal ini menjawab suatu permasalah yang ada di masyarakat. Suatu kewirausahaan tidak hanya memaksimalkan keuntungan atau pendapatannya, tetapi juga selaras dengan peningkatan manfaat yang diberikan untuk menjawab permasalahan sosial sehingga, social enterprise memiliki model bisnis yang efektif untuk
mendukung kemandirian, keberlanjutan, dan pengembangan skala dampak sosialnya.
Di Indonesia sendiri, perkembangan social enterprise mulai memperlihatkan wujud dan hasil yang menjanjikan.
Misalnya, terdapat Yayasan Cinta Anak Bangsa yang telah memberikan akses pendidikan kepada lebih dari dua juta anak-anak tidak mampu.