Mengenal Konsep Integrated Farming, Jurus Kementan Tingkatkan Pendapatan
jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) mendorong masyarakat di Provinsi Aceh untuk mengembangkan konsep Integrated Farming.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mengatakan integrated farming adalah konsep pertanian masa depan yang berkelanjutan.
Menurutnya, Konsep ini bahkan terbukti menguntungkan, karena semua proses bertaninya saling berkaitan baik tanaman pangan maupun peternakan.
Provinsi Aceh selama ini merupakan wilayah subur yang memiliki potensi pertanian luar biasa, juga banyaknya SDM unggul yang tersebar di seluruh desa.
"Aceh itu bagus banget karena ada gunung, bukit dan laut. Banyak tempat yang tidak semua seperti Aceh. Ini karunia Allah yang luar biasa. Karena itu Aceh harus juara besok. Saya mau integrated Farmingnya ditingkatkan lagi karena konsep ini sangat menguntungkan," ujar SYL di Gampong Blang Miro, Kecamatan Simpang Tiga, Kabupaten Aceh Besar, Jumat (4/3).
Provinsi Aceh saat ini sedang mengembangkan konsep integrated farming di sejumlah wilayah. Kementan memerinci, ada 5005 hektare tanaman padi dan 5.000 ekor peternakan sapi.
Apun tanaman padi, penanaman IP300 dilakukan di lahan selias 2.805 hektare dan IP400 di lahan 2.200 hektare.
"Oleh karena itu, integrated farming harus terus di plotong di seluruh pelosok daerah. Soal modal, kita sudah siapkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) pertanian. Insyaallah tidak ada yang rugi karena pertanian itu selalu menguntungkan. Jangan tunggu APBN dan APBD karna sekarang ada KUR. Yuk kita pinjam," katanya.