Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Mengenang Ade Irawan dan Deretan Kisahnya di Layar Kaca

Jumat, 17 Januari 2020 – 19:18 WIB
Mengenang Ade Irawan dan Deretan Kisahnya di Layar Kaca - JPNN.COM
Mendiang Ade Irawan, ibunda dari Ria Irawan. Foto: instagram/mellygoeslaw

jpnn.com - MENDIANG aktris senior Ade Irawan aktif bekerja di industri perfilman Indonesia selama beberapa dekade. Dimulai dari era 1960-an hingga film terakhirnya yang tayang pada 2016 lalu.

Pemilik nama lengkap Arzia Dahar ini meninggalkan kenangan berupa daftar panjang film-film yang dibintanginya lintas dekade sebelum meninggal dunia hari ini.

Istri aktor dan sutradara Bambang Irawan ini pertama kali berakting di film "Diambang Fadjar" (1964). Pada akhir 1960-an hingga awal 1970-an, Ade kerap membintangi film-film arahan suaminya, seperti "Mahkota", "Matahari Pagi", "Hanya Satu Jalan" hingga "Si Janda Kembang".

Ibu dari aktris Ria Irawan dan Dewi Irawan ini sudah beradu akting dengan sederetan aktor ternama tanah air.

Pada 1974, Ade membintangi film "Benyamin Spion 025" yang dimainkan oleh Benyamin S.

Ade pun bermain dalam film yang disutradarai Sophan Sophian, di antaranya "Jinak-Jinak Merpati" (1975) dan "Widuri Kekasihku" (1976).

Sutradara ternama Asrul Sani juga pernah bekerjasama dengan Ade di film "Para Perintis Kemerdekaan" (1977) yang mendapat nominasi Film Terbaik di Festival Film Indonesia 1980.

Tahun 1977 adalah salah satu masa produktif Ade, di mana ia tercatat membintangi belasan judul film, termasuk "Yang Muda Yang Bercinta" arahan Suman Djaya dan "Kemelut Hidup" dari Asrul Sani.

Karier Ade Irawan dimulai dari era 1960an hingga film terakhirnya yang tayang pada 2016 lalu.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News