Mengenang Ijtihad Yusuf Supendi Lewat Tanya Zelda Savitri
jpnn.com, JAKARTA - PDI Perjuangan belum lama ini kehilangan salah satu bakal calon anggota legislatifnya. Adalah KH Yusuf Supendi, pendiri Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang belakangan masuk PDIP dan menjadi caleg bagi partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu.
Yusuf meninggal dunia pada usia 60, Jumat lalu (3/8). Sebelum meninggal, ulama kelahiran 15 Mei 1958 di Bogor itu sempat menyampaikan pemikiran-pemikirannya dalam sebuah wawancara dengan presenter Zelda Savitri.
Dalam wawancara itu pula Yusuf membeberkan pandangannya tentang Islam dan nasionalisme. Menurut Yusuf, ijtihad politiknya dengan masuk PDIP memang terkesan melawan arus.
Namun, Yusuf punya alasan tersendiri sehingga memutuskan masuk PDIP. “Tentu demi kebaikan. Dalam hal ini kebaikan dunia dan akhirat,” katanya dalam wawancara yang telah direkam dan diunggah ke YouTube.
Zelda sempat menanyakan alasan Yusuf memilih masuk ke PDIP dan menjadi caleg partai nasionalis itu. Lulusan Universitas Ibnu Saud, Riyadh, Arab Saudi itu langsung menyodorkan dalil.
Yusuf mengutip kitab tafsir Alquran karya Imam Qurtubi. Politikus yang dikenal sederhana itu merujuk dalil alladzi ajma’ul Illa ‘ilmi al bashara bi siyasah yang berarti mumpuni dalam ilmu pengetahuan dan mapan dalam perpolitikan.
“Politik itu bukan ala kadarnya sebagai pekerja politik ya. Harus menguasai perpolitikan itu,” tegas Yusuf.