Menggugah Kepedulian Anak Bangsa Melalui Film ‘Ketika Mas Gagah Pergi’
jpnn.com - Indonesia adalah negara besar dengan gugusan kepulauan yang sangat mengagumkan. Tak kurang dari tiga belas ribu pulau terhampar membentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Namun sayangnya tidak semua masyarakat yang tinggal di pulau-pulau itu memiliki kesempatan sama dalam mengenyam pendidikan, khususnya penduduk yang tinggal di Indonesia bagian timur.
Akses menuju sekolah yang sulit dan terbatasnya fasilitas menjadi tantangan tersendiri bagi anak-anak tunas bangsa dalam menempuh pendidikan. Ketersediaan sarana pendidikan baik secara fisik maupun non fisiknya tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah. Butuh kerja sama dan kontibusi nyata dari seluruh lapisan masyarakat dan elemen bangsa agar pemerataan pendidikan dapat terwujud.
Ketika Mas Gagah Pergi (KMGP), sebuah novel fenomenal karya Helvy Tiana Rosa, yang tak lama lagi akan menjadi film layar lebar, film edukatif, menginspirasi sekaligus sebagai produk budaya diharapkan memberi warna dan budaya yang kental dengan nilai-nilai kemanusiaan, kedermawanan dan kerelawanan.
Saat ini, produksi KMGP telah memasuki 85 persen. Lokasi syuting di Jakarta dan Ternate. Salah satu alasan mengambil scene di Ternate karena KMGP memiliki kepedulian terhadap pendidikan Indonesia bagian Timur. Selain Indonesia bagian Timur, KMGP juga nantinya menyisihkan hasil penjualan tiketnya bagi anak-anak Palestina.
“Kami bertekad, satu miliar keuntungan film KMGP akan disalurkan untuk membantu pendidikan anak-anak Indonesia bagian Timur dan satu miliar akan disalurkan untuk pendidikan anak-anak dhuafa Palestina,” kata Helvy, yang bertindak sebagai produser seperti dilansir dalam siaran pers Public Relations Aksi Cepat Tanggap (ACT) diterima JNN.com, Selasa (3/11) pagi.
Gayung bersambut, sebuah perusahaan kosmetik kenamaan, Wardah Cosmetics, menjadi salah satu sponsor KMGP dengan menyalurkan dana CSR perusahaan untuk pendidikan anak-anak Indonesia bagian Timur. Bantuan tersebut berupa 70 paket sarana pendidikan meja kursi, 270 paket Pendidikan Agama Islam berupa sajadah, mukena, sarung, Al-Qur’an dan 150 paket belajar siswa berupa tas, buku, pensil, pulpen, penghapus, pengaris, dan perlengkapan menggambar.
Paket bantuan diserahterimakan di tiga lokasi. Lokasi pertama di Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Sahabat Cendekia Kelurahan Ngade. Lokasi kedua di Kelurahan Takome dan lokasi ketiga di SDN 42 Halmahera Barat, Desa Tonilu, Kecamatan Jailolo Selatan, Provinsi Maluku Utara.