Mengharukan, Mereka Tetap Setia pada Merah Putih
Meski berada di tengah hutan, Dusun Yakyu yang dihuni 86 jiwa ini terlihat sangat bersih dan tertata rapi. Demikian juga bevak yang menjadi tempat tinggal warga juga tertata rapi dan pekarangannya sangat bersih.
Di belakang dan samping kiri kanan bevak tampak kebun dengan tanaman ubi kayu maupun keladi tumbuh di dalamnya. ‘’Setiap pagi kalau mereka bangun, pertama yang mereka lakukan adalah membersihkan halaman mereka. Kalau ada kotoran anjing, langsung ditutup dengan tanah,’’ ungkap Abi Kusnianto.
Masyarakat Dusun Yakyu sangat tergantung dengan alam di sekitar mereka. Untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-sehari, warga menanam ubi dan keladi serta berburu di hutan setiap hari.
‘’Kita pelan-pelan mengubah mindset atau cara pandang mereka untuk tidak terus tergantung pada alam. Karena apa yang tersedia di alam ini sangat terbatas, sehingga kita harus menanam dan memelihara tanaman,” ucapnya.
Warga yang tinggal di Dusun Yakyu sebelumnya berada di negara tetangga PNG. Menurut Kepala Dusun Yakyu Mr. Raily Baiyau M, selama berpuluh-puluh tahun tinggal di PNG, kehidupan mereka dibatasi.
Saat itu mereka sempat berpindah tempat namun rumah mereka dibakar. Oleh sebab itu, mereka memutuskan kembali ke tahan air dan mulai menempati Dusun Yakyu sekitar tahun 2010.
“Kami berupaya untuk kembali ke Indonesia, kampung halaman kami. Jadi ini rumah kami (Indonesia) sendiri,’’ tegas Raily yang masih terbata-bata menggunakan Bahasa Indonesia .
Kendati tidak ada fasilitas kesehatan dan sekolah untuk anak-anak mereka, namun Raily bersama warganya merasa tenang dan aman karena sudah berada di rumah sendiri.