Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Menghindari Penyekatan, Warga Nekat Mudik Menggunakan Kapal Kayu, Ya Ampun

Minggu, 09 Mei 2021 – 08:00 WIB
Menghindari Penyekatan, Warga Nekat Mudik Menggunakan Kapal Kayu, Ya Ampun - JPNN.COM
Calon penumpang kapal malam rute Kota Kendari menuju Raha, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara membludak jelang larangan mudik pada 6-17 Mei 2021, Kendari, Selasa (4/5/2021). (ANTARA/Harianto)

jpnn.com, MAKASSAR - Sejumlah warga perantauan di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, tetap berusaha bisa mudik Lebaran 2021.

Mereka nekat memilih jalur tikus untuk pulang kampung demi menghindari penyekatan pemeriksaan tim terpadu di pos penjagaan, baik di perbatasan Kabupaten Maros-Pangkep dan Kabupaten Gowa-Takalar, Provinsi Sulawesi Selatan.

Dari laporan, Sabtu (8/5), pemudik menempuh jalur tikus terpantau di jalan tembusan menghubungkan Kota Makassar - Kabupaten Maros pada wilayah Moncongloe.

Jalan tersebut masih terhubung meliputi wilayah Makassar, Maros Sungguminasa, Gowa dan Takalar atau Maminasata atau jalur Selatan Sulsel.

"Biasanya lewat sini, Pak, kalau penyisiran di perbatasan. Kalau lewat sini bisa tembus langsung di Takalar, Sinjai," ujar Lukman salah seorang warga Takalar melaporkan.

Sementara jalur barat Sulsel, menghubungkan Kota Makasar, Kabupaten Maros, Kabupaten Pangkep, Barru hingga Pare-pare, jalur tikus dilalui pemudik melalui daerah Camba, Maros, menuju Kabupaten Bone.

Namun, sebagian pemudik dilaporkan ada yang nekat menempuh jalur laut di pelabuhan Paotere Makassar, menggunakan kapal kayu dengan tujuan Kabupaten Barru, dan Pangkep serta daerah lain yang masih terhubung.

"Ada beberapa orang yang kasih naik motornya, di kapal. Tujuan Barru Pangkep, Pare-pare sampai Pinrang. Alasannya, takut kena sweeping, karena larangan mudik," kata warga setempat, Zaenal saat di konfirmasi.

Sebagian pemudik memilih lewat jalur tikus, sebagian nekat menempuh jalur laut menggunakan kapal kayu.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News