Mengunjungi Istanbul, Ibu Kota Budaya Eropa 2010
Kesulitan Komunikasi, Bisa Cari Relawan Berkaus Hijau ToskaSenin, 30 Agustus 2010 – 08:08 WIB
Tempat-tempat itu secara tradisi menjadi tujuan wisata di Istanbul. Tetapi, tahun ini kota tersebut menyediakan berbagai hiburan yang lebih bervariasi. Mulai workshop fotografi yang memakai seluruh sudut kota sebagai area praktik, festival film pendek, fashion week, hingga berbagai pertunjukan musik.
Saya sempat menonton konser musik klasik oleh TÜRKSOY Youth Chamber Orchestra. Konsernya dimulai malam hari di gereja tua Hagia Irene (Aya Irini) yang berada di kompleks Istana Topkapi. Tiket konser yang berlangsung dua sesi itu seharga 15 Turkish Lira (TL) atau setara dengan Rp 90.000. Pelajar mendapat diskon 50 persen sehingga cukup membayar 7,5 TL (sekitar Rp 45 ribu).
Wisatawan juga bisa mengunjungi Miniatürk, sebuah taman miniatur terbesar di dunia dengan total area 60 ribu meter persegi. Taman yang dibuka pada 2003 itu memiliki 105 model bangunan dan lanskap negara Turki yang dibuat dengan skala 1/25. Sebanyak 45 model diambil dari bangunan-bangunan bersejarah di Kota Istanbul, 45 bangunan diambil dari Anatolia, dan 15 lainnya merupakan miniatur bangunan sisa kejayaan dinasti Ottoman. (*/c4/dwi)