Mengunjungi Mesir, Negeri dengan Banyak Situs Spektakuler (2)
Siapkan Banyak Uang Receh ke Makam Imam Syafi'iJumat, 06 Februari 2009 – 06:46 WIB
Benteng itu juga pernah menjadi pusat pemerintahan dan pusat kerajaan. Raja Faruk, raja terakhir Mesir yang digulingkan Gamal Abdul Nasser pada 1952, juga mempunyai istana di dalam benteng. Selain monumen militer, yang menarik adalah Masjid Mohamad Ali. Semua tembok dan lantainya dilapisi alabaster, sejenis marmer. Berkonstruksi model Ottoman (Turki), masjid yang dibangun pada 1830 tersebut dibuat sangat megah dan tinggi. Tinggi bangunannya saja 52 meter, sementara kedua menaranya menjulang setinggi 84 meter.
Karena benteng tempat masjid itu berdiri sudah setinggi 30 meter, dari seluruh penjuru Kairo, masjid dan menaranya pasti terlihat. Bagian yang paling mencuri perhatian dari bagunan itu adalah sekujur marmer yang menempel di tembok. ''Ada yang bilang bahwa marmer tersebut dicungkil oleh Mohammad Ali dari Piramida Chevren. Terus marmernya ditempelkan di sekujur tembok masjid,'' kata Syamsul Alam.
Cerita pembangunan masjid itu juga menarik. Pada 1825, Mohammad Ali, raja Mesir saat itu, merasa terancam dengan banyaknya kepala suku di negaranya. Ali khawatir sewaktu-waktu suku-suku tersebut memberontak. Karena itu, berdalih menggelar jamuan makan malam, Mohammad Ali mengundang 520 kepala suku tersebut. Setelah makan, mereka dibiarkan pulang. Namun, menjelang keluar benteng, pintunya ditutup, dan ratusan penembak jitu keluar dari atas genting dan membunuh ke-520 kepala suku tersebut.